Fitbit: Lebih dari Sekadar Pelacak Kebugaran, Kini Jadi Pemantau Kesehatan Pasca Operasi
Siapa sangka, Fitbit, perangkat yang selama ini kita kenal sebagai pelacak kebugaran, ternyata memiliki potensi besar dalam memantau kesehatan, terutama pasca operasi. Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa data yang dikumpulkan oleh wearable device ini dapat memprediksi risiko komplikasi kesehatan pada anak-anak setelah operasi pengangkatan usus buntu.
Studi di Chicago: Fitbit Deteksi Komplikasi Lebih Awal
Para ilmuwan di Chicago melakukan penelitian dengan memasangkan Fitbit pada lebih dari seratus anak setelah mereka menjalani operasi usus buntu. Dengan menggunakan algoritma khusus, Fitbit secara akurat mendeteksi apakah anak-anak akan mengalami komplikasi pasca operasi, bahkan beberapa hari sebelum diagnosis formal ditegakkan.
Bagaimana Cara Kerjanya? Algoritma Canggih Memantau Bioritme Tubuh
Para peneliti menciptakan algoritma machine learning yang menganalisis data kesehatan yang dikumpulkan oleh wearable device, termasuk detak jantung dan aktivitas. Algoritma ini dilatih untuk melihat lebih dari sekadar metrik sederhana. Sebaliknya, algoritma ini menggunakan data tersebut untuk menghitung bioritme khas anak berdasarkan jam internal tubuh mereka, seperti ritme sirkadian.
Hasil Penelitian: Akurasi Tinggi dalam Prediksi Komplikasi
Algoritma tersebut berhasil mengidentifikasi 91% anak-anak yang didiagnosis dengan komplikasi pasca operasi (sensitivitas), hingga tiga hari sebelum kejadian. Algoritma ini juga 74% akurat dalam mengidentifikasi anak-anak yang tidak memerlukan perawatan lanjutan (spesifisitas).
Implikasi Luas: Potensi untuk Berbagai Kondisi Kesehatan
Meskipun penelitian ini hanya berfokus pada pasien usus buntu, para peneliti meyakini bahwa pendekatan ini dapat digunakan untuk melacak pemulihan anak-anak dari berbagai operasi dan bahkan mendeteksi kondisi non-bedah yang ditandai dengan perubahan perilaku atau fisiologis yang jelas.
Masa Depan Pemantauan Kesehatan: Sistem Peringatan Dini yang Proaktif
Para peneliti juga berpendapat bahwa teknologi ini dapat dengan mudah dikombinasikan dengan alat yang ada untuk benar-benar memprediksi masalah kesehatan seseorang sebelum terjadi. “Algoritma ini dapat diintegrasikan ke dalam dasbor yang ramah bagi dokter yang memberikan ringkasan harian, laporan sesuai permintaan, dan peringatan waktu nyata kepada tim perawatan anak, memberikan dukungan pengobatan berbasis data dan memungkinkan tindak lanjut yang lebih proaktif dengan pasien,” kata Megan O’Brien, seorang ilmuwan peneliti di Shirley Ryan AbilityLab.
Langkah Selanjutnya: Uji Coba Algoritma dalam Kondisi Nyata
Studi ini merupakan bagian dari proyek empat tahun yang didanai oleh National Institutes of Health. Langkah selanjutnya bagi para peneliti adalah menguji secara langsung algoritma mereka sebagai sistem peringatan dini waktu nyata untuk anak-anak yang menjalani operasi pengangkatan usus buntu. Penggunaan Fitbit sebagai alat pemantau kesehatan memiliki potensi besar untuk merevolusi cara kita memantau dan merespons masalah kesehatan, terutama pada kelompok usia yang rentan seperti anak-anak.
Leave a Reply