Trump Ingin Menara Pengawas Perbatasan yang Hanya Bisa Dibangun Palmer Luckey

Trump Ingin Menara Pengawas Perbatasan yang Hanya Bisa Dibangun Palmer Luckey

Rancangan undang-undang besar yang diajukan Donald Trump mencakup alokasi dana untuk menara pengawas baru bagi U.S. Customs and Border Protection (CBP) di perbatasan utara dan selatan. Namun, ada satu detail yang menarik perhatian: spesifikasi proyek tersebut seolah-olah hanya sesuai dengan kemampuan Anduril Industries, perusahaan milik Palmer Luckey.

Spesifikasi yang Menguntungkan Anduril

RUU tersebut mengalokasikan $6 miliar untuk teknologi keamanan perbatasan, termasuk “tembok virtual” berupa menara pengawas yang mampu mendeteksi orang yang melintasi perbatasan. Syaratnya, kontrak hanya dapat diberikan kepada perusahaan yang produknya telah “diuji dan diterima oleh U.S. Customs and Border Protection untuk menghadirkan kemampuan otonom.” Otonomi di sini didefinisikan sebagai “sistem yang dirancang untuk menerapkan kecerdasan buatan, machine learning, computer vision, atau algoritma lain untuk secara akurat mendeteksi, mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan melacak objek yang menarik secara real time, sehingga sistem dapat melakukan penyesuaian operasional tanpa keterlibatan aktif personel atau komando dan kendali manusia yang berkelanjutan.”

Monopoli Potensial Anduril di Bisnis Menara Pengawas

Deskripsi ini hampir secara eksklusif menggambarkan pekerjaan Anduril. Juru bicara CBP mengkonfirmasi bahwa Anduril saat ini adalah satu-satunya perusahaan yang disetujui untuk memenuhi kontrak tersebut. Sementara itu, Departemen Keamanan Dalam Negeri (Homeland Security) tampaknya akan memesan ratusan menara baru dalam beberapa tahun mendatang.

Kedekatan Luckey dengan Trump

Kontrak yang spesifik ini memunculkan dugaan adanya hubungan khusus antara Palmer Luckey, CEO Anduril, dengan Donald Trump. Luckey adalah pendukung lama Trump dan telah menyumbangkan dana untuk kampanyenya sejak 2016. Dia juga menjadi tuan rumah acara penggalangan dana untuk Trump pada tahun 2020.

Ekspansi Anduril di Sektor Militer

Sejak awal masa jabatan kedua Trump, Luckey dan Anduril semakin aktif mencari pendanaan militer. Tahun ini, perusahaan tersebut mengambil alih kontrak multi-miliar dolar Microsoft untuk membangun Integrated Visual Augmentation System (IVAS), headset augmented reality untuk digunakan oleh Angkatan Darat AS. Luckey juga bekerja sama kembali dengan Mark Zuckerberg untuk mengembangkan teknologi AR dan VR untuk militer AS, termasuk sistem yang dapat mendeteksi tentara musuh atau drone.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *