Masa Depan MacBook: Apakah Siklus Rilis Tahunan Akan Berubah?
Di dunia teknologi yang serba cepat, kita sering melihat perusahaan berlomba-lomba merilis produk baru setiap tahun. Namun, terkadang, kita merindukan momen refleksi dan peningkatan kualitas yang nyata. Kabar terbaru dari Intel, yang dikabarkan ‘terpuruk’ oleh CEO barunya, Lip-Bu Tan, mungkin menjadi titik balik bagi salah satu mitra terbesarnya: Apple.
Penundaan MacBook Pro: Pertanda Perubahan Strategi Apple?
Menurut Mark Gurman dari Bloomberg, kita mungkin tidak akan melihat MacBook Pro baru di tahun 2025. Rilisnya diperkirakan akan ditunda hingga paruh pertama tahun 2026. Dalam beberapa tahun terakhir, Apple biasanya merilis MacBook Air baru di awal tahun, diikuti oleh model Pro baru di musim gugur. Meskipun banyak yang berharap penundaan ini akan menghasilkan desain Mac yang benar-benar baru, Gurman memperkirakan bahwa MacBook Pro baru dengan chip M5 akan memiliki desain yang serupa dengan laptop Apple sejak tahun 2021. Layar OLED yang dikabarkan menjanjikan kontras dan warna yang lebih baik, kabarnya baru akan hadir pada tahun 2027.
Preseden Penundaan: Belajar dari Masa Lalu
Sebenarnya, ada preseden untuk penundaan ini. Pada tahun 2023, Apple merilis MacBook Pro M2 pada bulan Januari, kemudian memperkenalkan MacBook Pro 14 dan 16 inci M3 pada bulan Oktober dalam acara “Scary Fast”. Sementara itu, peluncuran MacBook Pro M4 tahun lalu berlangsung lebih tenang. Sumber anonim Gurman juga menyebutkan iPad Air baru dengan chip M3 yang akan hadir bersamaan dengan pengganti iPad seharga $350. Kita bisa melihatnya paling cepat Maret atau April 2026.
Fokus pada iPhone: Tetap pada Jalur yang Sama?
Sementara Apple mungkin menunda rilis Mac, tampaknya mereka tidak memiliki masalah dengan jadwal rilis iPhone. Ada kabar tentang penerus iPhone 16e, yaitu iPhone 17e seharga $600. Diharapkan model ini akhirnya akan menghilangkan notch dan mengadopsi Dynamic Island. Gurman mengatakan bahwa penerus iPhone 16, yaitu iPhone 17, masih dijadwalkan untuk rilis pada musim gugur bersamaan dengan iOS 26. Selain itu, kita juga akan melihat upgrade Apple Watch dan, jika memungkinkan, headset Vision Pro baru yang lebih nyaman dipakai.
Dampak Chip M-Series: Keunggulan Apple Setelah Meninggalkan Intel
Sejak Apple meninggalkan CPU Intel dan beralih ke chip M-series berbasis ARM pada tahun 2020, performa MacBook mereka meningkat pesat. Desain M4 terbaru mengungguli sebagian besar chip Intel, AMD, atau Qualcomm dalam benchmark. Namun, Apple juga tampaknya terlalu lama berpuas diri. Model MacBook Air dan Pro saat ini terlihat sangat mirip dari tahun ke tahun. Mereka memiliki layar, keyboard, dan notch yang sama untuk webcam dan mikrofon.
Masalah Intel: AI dan Persaingan yang Semakin Ketat
Intel juga terkejut dengan perkembangan AI dan dominasi Nvidia di pasar chip pelatihan AI. Masalah-masalah ini akhirnya menyebabkan pemecatan CEO sebelumnya, Pat Gelsinger. CEO saat ini, Lip-Bu Tan, dilaporkan mengatakan kepada staf bahwa Intel tidak lagi termasuk dalam 10 perusahaan semikonduktor teratas dibandingkan 30 tahun lalu. Menurut The Oregonian, Tan mengatakan bahwa membalikkan keadaan akan menjadi “maraton” dan menekankan perlunya menjadi lebih kecil dan lebih gesit untuk bersaing. Intel dilaporkan memangkas ribuan pekerja di semua sektor, dan lebih banyak lagi yang mungkin akan kehilangan pekerjaan dalam beberapa bulan mendatang.
Kesimpulan: Kualitas di Atas Kuantitas?
Jika perusahaan teknologi besar melambatkan jadwal rilis mereka dan fokus pada peningkatan kualitas produk inti, kita semua akan diuntungkan. Namun, Gurman berpendapat bahwa penundaan rilis MacBook adalah upaya untuk “kembali ke pertumbuhan pendapatan yang lebih konsisten.” Penjualan Mac memang menurun dalam beberapa bulan terakhir, tetapi mengubah jadwal rilis tidak serta merta membuat perangkat lebih menarik, terutama jika hampir sama dengan yang dirilis tahun sebelumnya.
Leave a Reply