Bernie Sanders Peringatkan Bahaya AI: ‘Skenario Kiamat’ Mengintai?
Senator Bernie Sanders, seorang tokoh vokal dalam perjuangan hak-hak pekerja, baru-baru ini mengungkapkan kekhawatirannya mengenai perkembangan pesat Artificial Intelligence (AI). Sanders tidak hanya melihat AI sebagai revolusi teknologi, tetapi juga sebagai medan pertempuran baru dalam melawan keserakahan korporasi dan ketidaksetaraan.
Dalam percakapan dengan Gizmodo, senator dari Vermont ini mengungkapkan bahwa ia baru saja berbicara dengan salah satu ahli AI terkemuka di dunia. Ia menyampaikan ketakutannya bahwa teknologi AI akan digunakan untuk menekan upah, menghancurkan serikat pekerja, dan semakin memperkaya kaum miliarder. Ia juga menyoroti dampak AI terhadap kesehatan mental kolektif dan membahas ‘skenario kiamat’ yang membuat para ahli khawatir akan hilangnya kendali manusia atas ciptaannya sendiri.
AI: Berkah atau Bencana Bagi Pekerja?
Sanders menekankan bahwa AI bukanlah entitas yang baik atau buruk secara inheren. Dampaknya sangat bergantung pada bagaimana teknologi ini digunakan dan siapa yang mendapatkan keuntungan darinya. Ia khawatir bahwa tanpa perubahan dinamis politik, manfaat AI akan hanya dinikmati oleh segelintir orang di puncak, sementara pekerja akan tertinggal.
Perlindungan Apa yang Dibutuhkan Pekerja?
Senator Sanders mendorong adanya formulasi yang jelas, yang mana beberapa serikat pekerja mulai menegosiasikannya, bahwa jika produktivitas pekerja meningkat berkat AI, maka manfaatnya harus dirasakan oleh pekerja itu sendiri. Ini bisa berarti jam kerja yang lebih pendek, misalnya 32 jam seminggu tanpa pengurangan gaji.
Bagaimana Jika CEO Mengatakan Perlu Mengurangi Pekerja Karena Otomatisasi?
Sanders menjawab dengan tegas, “Kita harus memastikan bahwa teknologi AI bermanfaat bagi pekerja, bukan hanya CEO.” Jika sebuah perusahaan mengembangkan AI yang memungkinkan pekerja menjadi lebih produktif, idealnya adalah jam kerja dipersingkat tanpa kehilangan gaji.
Dampak AI pada Kesehatan Mental dan Kesejahteraan Manusia
Selain dampak ekonomi, Sanders juga menyoroti isu penting lainnya: kesehatan mental dan kesejahteraan manusia. Ia mempertanyakan dampak interaksi sehari-hari dengan AI dan robotika terhadap kondisi mental dan emosional individu.
Ia menambahkan, “Jika Anda menghabiskan sepanjang hari berinteraksi dengan chatbot daripada berbicara dengan teman atau keluarga, apa yang terjadi pada Anda? Masalah apa yang akan berkembang?”
‘Skenario Kiamat’: Kehilangan Kendali atas AI?
Sanders mengungkapkan bahwa beberapa ahli AI terkemuka khawatir bahwa manusia mungkin tidak dapat mengendalikan teknologi ini, dan bahwa AI pada akhirnya dapat mendominasi masyarakat. Ini adalah ‘skenario kiamat’ yang menjadi perhatian serius.
Optimisme atau Pesimisme?
Meskipun mengakui tantangan global saat ini, Sanders berharap bahwa umat manusia dapat membalikkan keadaan dan memanfaatkan manfaat AI dan robotika untuk meningkatkan kehidupan manusia, memberantas kemiskinan, dan memastikan standar hidup yang layak bagi semua orang. Ia menekankan bahwa keserakahan miliarder mengendalikan proses saat ini, tetapi masyarakat biasa harus mengendalikan masa depan.
AI: Ancaman atau Peluang bagi Serikat Pekerja?
Sanders berpendapat bahwa saat ini, AI lebih merupakan ancaman bagi serikat pekerja. Ia khawatir AI digunakan sebagai alat untuk menekan pekerja agar menerima pemotongan gaji atau pengurangan manfaat, dengan ancaman penggantian oleh mesin atau sistem AI.
Leave a Reply