Trump Hapus Laporan Iklim, NASA Ingkar Janji untuk Menyelamatkannya

Trump Hapus Laporan Iklim, NASA Ingkar Janji: Apa yang Terjadi?

Sejak menjabat pada Januari, pemerintahan Trump telah berupaya keras membatasi akses publik terhadap informasi mengenai perubahan iklim. Setelah situs pemerintah resmi yang menampung penilaian iklim nasional dihapus awal bulan ini, NASA malah ingkar janji untuk menerbitkannya di situs mereka sendiri.

NASA Tidak Akan Publikasikan Data Iklim

Pada Senin, 14 Juli, Sekretaris Pers NASA, Bethany Stevens, mengatakan kepada Associated Press bahwa NASA tidak akan menghosting data apa pun dari globalchange.gov, yang berfungsi sebagai situs web resmi untuk Program Penelitian Perubahan Global AS (USGCRP). Program antarlembaga ini menerbitkan penilaian iklim nasional setiap empat tahun sekali, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Penelitian Perubahan Global tahun 1990. Laporan-laporan ini memberikan informasi ilmiah yang berwibawa tentang risiko, dampak, dan respons perubahan iklim di AS.

Janji yang Dilanggar

Setelah situs web USGCRP ditutup pada awal Juli, Gedung Putih dan NASA mengatakan bahwa badan antariksa tersebut akan menerbitkan laporan-laporan tersebut di situsnya untuk mematuhi undang-undang tahun 1990. Namun, tampaknya hal itu tidak lagi terjadi. “NASA tidak memiliki kewajiban hukum untuk menghosting data globalchange.gov,” kata Bethany Stevens dalam sebuah email.

Data Iklim Tetap Tersedia

Untungnya, salinan laporan sebelumnya masih tersedia di perpustakaan NOAA, dan laporan terbaru serta atlas interaktifnya dapat ditemukan secara daring. Walaupun akses ke data iklim dipersulit, informasi penting ini masih tersedia untuk publik dan peneliti.

Dampak Tindakan Pemerintah Trump terhadap Penelitian Iklim

Pemerintahan Trump pada dasarnya membubarkan USGCRP pada bulan April ketika memindahkan karyawan federal dari posisi mereka. Mereka juga mengakhiri kontrak program dengan ICF International, sebuah perusahaan konsultan teknologi dan kebijakan yang menyediakan dukungan teknis, analitis, dan programatik untuk USGCRP dan khususnya penilaian iklim nasionalnya. Kemudian pada bulan itu, pemerintahan memberhentikan semua ilmuwan yang mengerjakan penilaian berikutnya, yang seharusnya diterbitkan pada tahun 2028. Sekarang, laporan masa lalu menjadi lebih tidak dapat diakses oleh publik dari sebelumnya.

Serangan terhadap Informasi Iklim

Penghapusan USGCRP dan penyembunyian penilaian iklim nasionalnya hanyalah bagian dari serangan habis-habisan yang dilancarkan pemerintahan Trump terhadap informasi iklim AS. Ribuan karyawan di berbagai badan federal lain yang mempelajari dan melacak pemanasan global—termasuk Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), NASA, dan Badan Perlindungan Lingkungan (EPA)—telah kehilangan pekerjaan mereka sejak Trump menjabat pada bulan Januari. Pemerintahannya juga telah membekukan hibah terkait iklim, menghentikan program iklim federal utama, mengusulkan pemotongan signifikan untuk program penelitian federal, dan menghapus referensi ke perubahan iklim dari situs web federal.

Konsekuensi Nyata dari Perubahan Iklim di AS

Upaya Trump untuk mengaburkan realitas perubahan iklim akan memiliki konsekuensi nyata, tetapi pada akhirnya sia-sia. Masyarakat Amerika menghadapi krisis ini setiap hari saat mereka menghadapi tantangan baru yang didorong oleh kenaikan suhu global. Penilaian iklim nasional kelima, yang diterbitkan pada tahun 2023, memperingatkan tentang “hasil yang berpotensi membawa malapetaka” bagi negara itu karena perubahan iklim memperburuk cuaca ekstrem. Banyak bagian AS sudah merasakan dampak ini.

Bencana Alam Meningkat

Beberapa peristiwa banjir parah telah menewaskan banyak warga Amerika pada paruh pertama tahun 2025. Baru-baru ini, setidaknya dua orang di New Jersey meninggal ketika hujan lebat memicu banjir bandang di sebagian besar wilayah Timur Laut, dan lebih dari 100 orang di Texas—termasuk setidaknya 36 anak-anak di Kerr County—meninggal selama banjir bandang yang dahsyat pada tanggal 4 Juli. Studi menunjukkan bahwa kenaikan suhu global meningkatkan frekuensi dan intensitas hujan ekstrem di AS dan di seluruh dunia, sehingga meningkatkan risiko banjir.

Kebakaran Hutan Semakin Sulit Dikendalikan

Kebakaran hutan juga semakin sulit dikelola. Ini terlihat pada bulan Januari, ketika lebih dari selusin kebakaran hutan yang bergerak cepat dan merusak menghancurkan sebagian Los Angeles. Di Arizona, petugas pemadam kebakaran berjuang untuk memadamkan dua kebakaran aktif di dekat North Rim Grand Canyon yang menghancurkan sebuah pondok bersejarah, memicu evakuasi, dan memaksa para pejabat untuk menutup bagian taman nasional ini. Para ahli menyimpulkan bahwa kebakaran di Barat Daya menjadi lebih besar dan lebih parah. Pemanasan yang disebabkan oleh manusia memainkan peran penting dalam tren ini, mengeringkan vegetasi yang menjadi bahan bakar kebakaran hutan.

Kesimpulan: Dampak Jangka Panjang

Di mana pun masyarakat Amerika melihat, mereka melihat bukti perubahan iklim. Bukan hanya banjir mematikan dan kebakaran hutan yang merajalela—tetapi juga gelombang panas yang parah, pergeseran musim, dan garis pantai yang tenggelam. Para petani kehilangan mata pencaharian mereka, keluarga menghadapi kenaikan biaya asuransi, dan infrastruktur runtuh di bawah kondisi cuaca ekstrem. Membuat lebih sulit untuk mengakses informasi tentang krisis yang sedang berlangsung ini tidak akan melindungi publik dari dampaknya, tetapi akan membuat lebih sulit bagi pemerintah dan masyarakat untuk beradaptasi dengannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *