Gangguan Komputer Landa Alaska Airlines, Semua Penerbangan Dibatalkan
Kabar buruk bagi para penumpang Alaska Airlines! Sebuah gangguan komputer yang serius telah memaksa maskapai tersebut, beserta anak perusahaannya Horizon Air, untuk menghentikan seluruh penerbangan mereka pada Minggu malam. Akibatnya, terjadi kekacauan di berbagai bandara dan penundaan yang signifikan.
Operasi Berangsur Pulih, Namun Dampak Penundaan Masih Terasa
Pada hari Senin, Alaska Airlines mengumumkan bahwa sistem mereka mulai pulih dan penerbangan berangsur kembali normal. Namun, maskapai memperingatkan penumpang untuk bersiap menghadapi kemungkinan penundaan sepanjang hari karena proses pemulihan dan reposisi pesawat serta awak.
“Kami saat ini mengalami gangguan IT yang berdampak pada operasi kami,” tulis Alaska Airlines di akun X mereka (@AlaskaAir) tak lama setelah tengah malam pada hari Senin. “Kami meminta penghentian sementara di seluruh sistem hingga masalah teratasi.”
Penyebab Gangguan Sistem Belum Diketahui
Hingga saat ini, Alaska Airlines belum memberikan rincian mengenai penyebab pasti dari gangguan sistem tersebut. Mereka juga belum memberikan tanggapan langsung terhadap permintaan komentar dari media.
Namun, maskapai mengimbau penumpang untuk memeriksa status penerbangan mereka sebelum menuju bandara, karena gangguan komputer ini berpotensi menyebabkan gangguan lebih lanjut. Mereka juga memperingatkan tentang “dampak residual” pada penerbangan karena proses reposisi pesawat dan awak.
Penumpang Mengeluh Soal Penundaan Panjang
Para penumpang yang terdampak melampiaskan kekecewaan mereka di media sosial, mengeluhkan penundaan panjang di landasan pacu dan terminal, terutama di Bandara Internasional Seattle-Tacoma. Beberapa penumpang bahkan mengaku mengalami hingga lima kali perubahan gerbang keberangkatan. Dilaporkan bahwa beberapa penumpang terpaksa tertahan di dalam pesawat selama berjam-jam.
Spekulasi Muncul: Apakah Ada Kaitannya dengan Insiden CrowdStrike Tahun Lalu?
Insiden ini terjadi hampir tepat satu tahun setelah pembaruan perangkat lunak dari perusahaan keamanan siber CrowdStrike menyebabkan gangguan IT global yang besar. Gangguan tersebut, yang dikenal sebagai gangguan IT terbesar dalam sejarah, melumpuhkan sekitar 8,5 juta sistem Microsoft Windows yang menjalankan perangkat lunak Falcon Sensor CrowdStrike, mengganggu berbagai sektor, mulai dari rumah sakit dan bandara hingga jaringan penyiaran.
Belum ada konfirmasi dari Alaska Airlines mengenai apakah gangguan kali ini terkait dengan masalah perangkat lunak yang lebih luas. Namun, waktunya yang hampir bersamaan dengan insiden CrowdStrike tahun lalu memicu spekulasi di media sosial, dengan beberapa pengguna bertanya-tanya apakah kedua peristiwa tersebut saling berhubungan.
Alaska Airlines mengoperasikan 238 pesawat Boeing, 87 pesawat Embraer, dan 45 pesawat tambahan melalui Horizon Air. Perusahaan yang berbasis di Seattle ini adalah maskapai penerbangan terbesar kelima di AS, melayani lebih dari 44 juta penumpang setiap tahunnya.
Leave a Reply