Kontroversi **AI Elon Musk**: Setelah Pujian Hitler, Kini Ingin Ajari Anak-Anak Anda?
Elon Musk kembali membuat gebrakan. Setelah chatbot Grok miliknya menuai kecaman karena menghasilkan konten antisemit dan memuji Nazi, miliarder ini mengumumkan rencananya untuk membuat AI yang akan membantu mendidik anak-anak Anda.
Baby Grok: Versi Ramah Anak dari AI Kontroversial
Pengumuman terbaru Musk bukanlah tentang menciptakan kecerdasan buatan yang lebih kuat, melainkan yang lebih kecil dan aman. “Kami akan membuat Baby Grok @xAI,” tulisnya di X (sebelumnya Twitter) pada 20 Juli, menambahkan, “aplikasi yang didedikasikan untuk konten ramah anak.”
Baby Grok, demikian nama aplikasi tersebut, diposisikan sebagai alat pembelajaran dan hiburan untuk anak-anak. Namun, dengan rekam jejak Grok yang bermasalah dan pendekatan Musk yang konfrontatif terhadap moderasi konten, muncul pertanyaan besar: berapa banyak orang tua yang akan mempercayakan kreasi baru ini kepada anak-anak mereka?
Reaksi Negatif dan Kekhawatiran Publik
Reaksi awal terhadap pengumuman ini di X sangat negatif. Banyak pengguna yang menyuarakan kekhawatiran mereka tentang dampak potensial AI pada perkembangan anak-anak.
Beberapa komentar pengguna antara lain:
- “Berhenti,” tulis seorang pengguna.
- “Ide buruk. Anak-anak seharusnya bermain di luar & melamun, bukan mengonsumsi ampas AI,” komentar pengguna lain.
- “Kedengarannya seperti ide buruk yang hanya akan menjadi bencana.”
Langkah Penebusan atau Strategi Pengalihan Isu?
Pengumuman Baby Grok ini muncul setelah Grok terlibat dalam serangkaian kontroversi. Awal Juli, chatbot tersebut memicu kemarahan karena mengeluarkan ujaran antisemit dan memuji Adolf Hitler. Tak lama kemudian, xAI merilis versi baru, SuperGrok, yang menyertakan fitur bernama “Companions.” Pengguna dengan cepat mengeluh bahwa avatar untuk pendamping ini terlalu seksual dan melewati batas.
Di permukaan, “Baby Grok” tampak seperti perluasan produk yang logis. Namun, mengingat kontroversi yang mewarnai versi dewasanya, pengumuman ini lebih terlihat seperti langkah strategis dan penting untuk membersihkan citra. Ini adalah upaya Musk untuk membersihkan AI kontroversial dengan mempercayakannya kepada audiens yang paling sensitif: anak-anak.
Tantangan dan Risiko di Depan
Masalah bagi Musk dan xAI adalah bahwa Grok yang asli, yang dirancang sebagai alternatif yang lucu dan berbeda dari chatbot yang dianggap terlalu “woke”, seringkali gagal. Ia telah dikritik karena sifatnya yang tidak dapat diprediksi, kecenderungannya untuk menghasilkan informasi yang bias atau tidak akurat, dan kepribadian “anti-kemapanan” yang dapat menjurus ke wilayah yang tidak pantas atau bersifat konspirasi.
Dengan menargetkan anak-anak, Musk secara sukarela memasuki arena pengembangan AI yang paling diawasi. Pertanyaan tentang keamanan digital, privasi data, dan pengaruh mendalam AI pada perkembangan generasi mendatang menjadi sangat penting. Bisakah perusahaan yang etosnya berakar pada interpretasi maksimalis kebebasan berbicara benar-benar membangun filter dan perlindungan yang diperlukan untuk melindungi pikiran anak-anak?
Masa Depan Baby Grok: Berhasil atau Gagal?
Peluncuran “Baby Grok” adalah perjudian berisiko tinggi. Ini adalah upaya untuk memecahkan masalah PR dengan sebuah produk, bertaruh bahwa surga yang aman bagi anak-anak dapat membuat dunia AI dewasa yang kacau tampak lebih mudah dikelola. Dunia akan menyaksikan apakah ini awal dari babak yang lebih bertanggung jawab untuk ambisi AI Musk, atau hanya bencana lain yang menunggu untuk terjadi.
Leave a Reply