Bandai Tegur Politisi Jepang: Jangan Kampanye dengan Kostum ‘Gundam’!

Bandai Larang Politisi Berkampanye dengan Kostum ‘Gundam’

Ingatkah Anda ketika sebuah negara memiliki masalah dengan politisi yang menggunakan karakter fiksi untuk keuntungan politik? Di Jepang, masalah serupa muncul, dan kali ini, studio animasi Gundam turun tangan.

Baru-baru ini, Taro Yamamoto, seorang politisi Jepang dan pendiri partai Reiwa Shinsengumi, menjadi viral setelah merekam video kampanye di depan patung Unicorn Gundam di Odaiba, Tokyo. Ia mengenakan kostum Quattro Bajeena dari Mobile Suit Zeta Gundam untuk mendukung kampanyenya dalam pemilihan Dewan Penasihat.

Kontroversi Penggunaan Kostum ‘Gundam’ dalam Kampanye

Aksi Yamamoto menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk politisi rival dan warganet Jepang. Mereka menganggap penggunaan karakter Gundam dan koneksi Okamoto (pengisi suara Emma Sheen) dengan seri tersebut sebagai cara untuk mendapatkan keuntungan politik. Bahkan, ada yang menyindir dengan membandingkan dengan karakter Char Aznable yang kontroversial.

Meskipun Yamamoto berpakaian sebagai Quattro Bajeena (bukan Char Aznable secara langsung), pemilik lisensi Gundam, Sunrise, merasa tidak senang.

Pernyataan Resmi dari Sunrise

“Dalam pemilihan Dewan Penasihat 2025, beberapa kandidat berkampanye menggunakan kostum bergaya cosplay dan video serta unggahan SNS yang sangat membangkitkan citra atau karakter dari seri Gundam,” demikian pernyataan resmi yang diposting di situs web perusahaan Sunrise. “Namun, ini tidak disetujui oleh Bandai Namco Filmworks Inc. (Sunrise Studios), dan perusahaan kami tidak mendukung kandidat tertentu.”

Sunrise menekankan bahwa mereka tidak ingin ada hubungan antara pesan politik dan tema-tema yang ada dalam serial Gundam.

Dengan tindakan ini, Bandai Namco Filmworks (Sunrise Studios) berharap dapat menjaga integritas merek Gundam dan mencegah politisasi karakter-karakter ikonik tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *