‘Monster Island’: Teror di Pulau Terpencil Era Perang Dunia II
Film Monster Island membawa kita ke akhir Perang Dunia II, di mana sebuah kapal yang mengangkut tawanan perang Jepang diserang. Dua tahanan, Saito (Dean Fujioka) dan Bronson (Callum Woodhouse), berhasil melarikan diri ke sebuah pulau misterius. Meskipun awalnya berselisih karena perbedaan kebangsaan, mereka harus bekerja sama untuk bertahan hidup. Pulau ini ternyata dihuni oleh makhluk mengerikan, dan inilah awal dari petualangan menegangkan di Monster Island.
Kisah Bertahan Hidup yang Intens
Saito, seorang Jepang yang dituduh sebagai pengkhianat, dan Bronson, seorang Inggris yang dikenal sebagai ahli melarikan diri, memiliki latar belakang yang kuat. Penampilan aktor yang meyakinkan membuat karakter mereka terasa nyata. Mereka dengan cepat menyadari bahwa kerja sama adalah kunci untuk bertahan hidup di pulau yang penuh bahaya. Selain ancaman dari tentara Jepang yang masih berkeliaran, mereka juga harus menghadapi teror dari makhluk misterius yang mengintai.
Nuansa ‘Predator’ yang Kental
Film ini memiliki nuansa ‘Predator’ yang sangat kuat. Terdapat point-of-view shots dari sudut pandang makhluk tersebut, serta suara khas yang menandakan kehadirannya. Pulau itu sendiri, dengan hutan lebat, tebing curam, dan buaya raksasa, menambah suasana mencekam. Namun, ancaman terbesar datang dari makhluk cryptid yang lebih mirip legenda.
Orang Ikan: Monster dari Folklore Melayu
Makhluk ini dikenal sebagai Orang Ikan, judul asli film sebelum diubah menjadi Monster Island agar lebih universal. Visualisasinya mengingatkan pada ‘Creature From the Black Lagoon’, dengan gigi dan cakar tajam, serta suara yang memekakkan telinga. Film ini menyoroti bagaimana kehadiran manusia mengganggu keseimbangan alam, memicu kemarahan monster yang menduduki puncak rantai makanan.

Perpaduan Teror Perang dan Monster
Kengerian dalam Monster Island diperkuat oleh bayang-bayang perang yang menghantui para tentara. Puing-puing perang yang berserakan di pulau itu menunjukkan bahwa ini bukan pertama kalinya makhluk tersebut berhadapan dengan pengunjung tak diundang. Meskipun Orang Ikan adalah antagonis utama, film ini juga memberikan alasan mengapa ia bertindak agresif, sehingga penonton dapat bersimpati padanya.
Aksi Cepat dan Memuaskan
Dengan durasi hanya 80 menit, Monster Island menawarkan aksi cepat dan menegangkan hingga akhir. Meskipun ada sedikit kilas balik di bagian akhir, kesimpulannya memuaskan dan membuka potensi untuk sekuel. Kemungkinan Return to Monster Island tentu menjadi sesuatu yang menarik untuk dinantikan.
Monster Island tayang di Shudder mulai 25 Juli.
Leave a Reply