Tesla Terpuruk: Laba Anjlok dan Peringatan dari Elon Musk
Kinerja keuangan kuartal kedua Tesla menghadirkan gambaran suram: laba yang menurun, penjualan yang lesu, dan reputasi yang terus tergerus. Produsen mobil listrik ini melaporkan laba bersih sebesar $1,17 miliar, turun 16,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Pendapatan juga merosot 12% menjadi $22,5 miliar dari $25,5 miliar tahun sebelumnya, menandai kuartal kedua berturut-turut Tesla mengalami penurunan laba dan pendapatan tahun ini.
Penurunan Penjualan dan Pemangkasan Harga
Penyebabnya jelas: Tesla menjual lebih sedikit mobil dan memangkas harga untuk mengejar permintaan. Pengiriman turun 13,5% pada kuartal kedua, menunjukkan seberapa curam penurunannya. Persaingan ketat dari merek mobil listrik lain seperti BYD dan meningkatnya suku bunga kredit mobil menjadi faktor penekan.
Kontroversi Elon Musk Memperburuk Keadaan
Masalah Tesla lebih dari sekadar ekonomi. CEO Elon Musk telah menjadi salah satu tokoh paling kontroversial di dunia korporat. Keterlibatannya dalam politik, yang memicu kontroversi global, berdampak negatif pada citra perusahaan. Meskipun Musk telah mengundurkan diri dari jabatan politiknya, dampaknya masih terasa.
Penghapusan Insentif Kendaraan Listrik dan Kenaikan Tarif
Masa depan terlihat suram. Kebijakan baru pemerintah yang menghilangkan kredit pajak kendaraan listrik (EV) sebesar $7.500 efektif per 30 September akan membuat harga Tesla semakin mahal. Kebijakan yang sama juga menghapus penalti emisi untuk produsen mobil yang gagal memenuhi standar emisi, mengakhiri sumber pendapatan utama Tesla dari penjualan kredit regulasi kepada pesaing. Penjualan kredit ini terpangkas hampir setengahnya di kuartal kedua, turun menjadi $439 juta dari $890 juta setahun sebelumnya.
CFO Vaibhav Taneja memperingatkan bahwa biaya akan meningkat dalam waktu dekat karena tarif impor. Tesla sangat bergantung pada impor bahan baku dan komponen, sehingga rentan terhadap tarif.
Ambisi Tesla di Luar Mobil: Robotika dan AI
Meskipun menghadapi tantangan berat, Musk tetap optimis dengan visi masa depan Tesla, bukan lagi sebagai perusahaan mobil, tetapi sebagai kekuatan robotika dan AI yang dibangun di atas robot humanoid, otomasi, dan teknologi self-driving. Namun, peluncuran robotaxi Tesla baru-baru ini menunjukkan bahwa mereka masih tertinggal jauh di belakang Waymo, anak perusahaan Google, dalam perlombaan robotaxi.
- Poin Penting: Penurunan laba dan pendapatan Tesla.
- Faktor Utama: Penurunan penjualan, kontroversi Musk, penghapusan insentif EV, dan kenaikan tarif.
- Masa Depan Tesla: Berfokus pada robotika dan AI, tetapi tertinggal dari Waymo dalam teknologi self-driving.
Leave a Reply