OpenAI Incar Chrome: Ambisi Besar di Balik Browser Populer?
Dalam perkembangan terbaru terkait kasus monopoli Google di ranah pencarian online, OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, menyatakan ketertarikannya untuk mengakuisisi browser Chrome. Minat ini muncul jika pengadilan memutuskan agar Google melepaskan Chrome sebagai bagian dari solusi untuk mengatasi dominasinya di pasar.
Mengapa OpenAI Mengincar Chrome?
Menurut laporan dari Bloomberg, Nick Turley, Head of Product ChatGPT di OpenAI, mengungkapkan ketertarikan ini saat memberikan keterangan di pengadilan atas permintaan Departemen Kehakiman AS. Turley menyatakan bahwa OpenAI bukan satu-satunya pihak yang berminat, mengingat Chrome memiliki sekitar 3,45 miliar pengguna di seluruh dunia dan menguasai hampir dua pertiga pangsa pasar browser.
Alasan utama OpenAI mengincar Chrome adalah untuk memperluas distribusi ChatGPT. Turley mengungkapkan bahwa mendapatkan ChatGPT di lebih banyak perangkat terbukti menjadi tantangan. Meskipun sudah terintegrasi di perangkat iOS, penetrasi ke perangkat Android lebih sulit, sebagian karena Google diduga memberikan perlakuan istimewa kepada Gemini, produk AI mereka sendiri.
Strategi Distribusi dan Persaingan Ketat
Departemen Kehakiman juga mengungkapkan bahwa Google membayar sejumlah besar uang kepada Samsung untuk memasang Gemini secara pre-installed di perangkat mereka. OpenAI juga mencoba untuk mendapatkan akses serupa, namun gagal. Hal ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan di antara raksasa teknologi dalam mendistribusikan produk AI mereka.
Turley juga khawatir bahwa OpenAI dapat ‘terkunci’ oleh perusahaan-perusahaan besar yang mengendalikan akses ke produk digital, termasuk produk mereka. Apple dan Google memiliki kendali atas toko aplikasi seluler mereka, yang memungkinkan Google memprioritaskan Gemini dan Apple memprioritaskan produk pilihan mereka. Namun, perlu diingat bahwa OpenAI juga didukung oleh investasi $13 miliar dari Microsoft, yang telah mengintegrasikan model AI OpenAI ke dalam mesin pencari Bing, browser Edge, dan aplikasi lainnya.
Membangun Ekosistem AI yang Lebih Luas
Jika OpenAI berhasil mengakuisisi Chrome, kemungkinan besar mereka akan menggunakannya sebagai cara untuk mengarahkan pengguna langsung ke produk pencarian mereka, ChatGPT Search. Sebenarnya, OpenAI sudah mempertimbangkan untuk membuat browser sendiri berdasarkan Chromium, proyek browser open source yang dikelola oleh Google dan menjadi dasar bagi banyak browser populer lainnya.
Namun, mendapatkan Chrome akan mempercepat proses tersebut dan memberikan OpenAI keuntungan besar dalam persaingan di pasar AI. Lebih dari sekadar memiliki browser, akuisisi Chrome akan memberikan OpenAI kontrol yang lebih besar atas ekosistem digital dan membantu mereka mewujudkan ambisi mereka untuk membangun ‘super asisten’ berbasis AI.
Leave a Reply