Misteri Pikiran Kosong Terungkap! Scan Otak Ungkap Fakta Mengejutkan

Scan Otak Ungkap Rahasia di Balik ‘Pikiran Kosong’

Pernahkah Anda mengalami pikiran kosong saat sedang melakukan sesuatu? Jangan khawatir, Anda tidak sendirian. Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan minggu ini mengungkapkan bahwa mind blanking atau pikiran kosong adalah fenomena otak yang nyata.

Para peneliti dari Belgia, Prancis, dan Australia melakukan studi yang meninjau data tentang pikiran kosong. Mereka berpendapat bahwa kondisi ini harus dipandang dan dipelajari sebagai kondisi kesadaran yang berbeda, serupa namun terpisah dari kondisi seperti melamun.

Apa Itu ‘Mind Blanking’ dan Mengapa Penting?

Athena Demertzi, direktur Physiology of Cognition lab di University of Liège, menjelaskan bahwa topik mind blanking sebenarnya bukan hal baru bagi beberapa ilmuwan, terutama mereka yang mempelajari meditasi. Namun, minat terhadapnya terus meningkat di kalangan peneliti yang mempelajari kognisi dan tidur.

“Ilmuwan kognitif mulai menyadari bahwa individu juga dapat mengalami momen pikiran kosong saat terjaga dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya. “Sementara itu, dalam bidang penelitian tidur dan mimpi, kategori mimpi khusus, seperti ‘mimpi putih’, di mana individu ingat bermimpi tetapi tidak dapat mengingat konten apa pun, semakin menarik perhatian.”

Hasil Penelitian: Bukti Nyata ‘Pikiran Kosong’

Demertzi dan rekan-rekannya meninjau data dari sekitar 80 makalah penelitian yang relevan dengan mind blanking. Data tersebut termasuk studi di mana mereka mengukur aktivitas otak orang selama momen ketika mereka melaporkan tidak memikirkan apa pun. Hasilnya menunjukkan kesimpulan yang jelas:

Mind blanking itu nyata, bukan hanya masalah lupa atau kegagalan untuk melaporkan. Kadang-kadang sepanjang hari, aliran pikiran kita bisa berhenti begitu saja, membuat kita mengalami pengalaman tidak memikirkan apa pun,” kata Demertzi. “Dalam tinjauan kami, kami menunjukkan bahwa mind blanking bukan hanya kesan subjektif atau ilusi. Ini sesuai dengan kondisi otak yang berbeda, yang berbeda dari yang terkait dengan pengalaman konten mental tertentu.”

Aktivitas Otak Saat ‘Pikiran Kosong’

Menurut para peneliti, mind blanking terkait dengan pola aktivitas otak yang unik. Dalam studi di mana orang diminta untuk secara eksplisit mengosongkan pikiran mereka dari pikiran apa pun, scan otak mengungkapkan penurunan aktivitas di wilayah tertentu seperti supplementary motor cortex dan hippocampus. Data dari electroencephalograms (EEG) juga menunjukkan bahwa bagian otak mungkin memasuki keadaan seperti tidur ketika kita mengalami pikiran kosong.

Temuan tim, yang diterbitkan dalam jurnal Trends in Cognitive Sciences, juga menunjukkan bahwa orang mengalami mind blanking antara 5% dan 20% dari waktu secara rata-rata. Dan orang-orang tertentu tampaknya lebih rentan mengalami pikiran kosong daripada yang lain, seperti mereka yang menderita attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD). Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini dan untuk membantu menjawab lebih banyak pertanyaan terbuka tentang sifat mind blanking.

Pertanyaan yang Belum Terjawab

“Misalnya, kita belum tahu berapa lama episode mind blanking biasanya berlangsung, atau apakah ada jenis yang berbeda. Bisakah beberapa kejadian bersifat sukarela? Mungkinkah mind blanking terjadi selama keadaan kinerja tinggi, seperti flow?” catat Demertzi. “Pemahaman yang lebih dalam tentang mekanisme sarafnya juga diperlukan. Apakah mind blanking merupakan hasil dari kegagalan untuk menghasilkan konten mental, atau apakah itu kegagalan akses (di mana konten ada tetapi tidak mencapai kesadaran sadar)?”

Para penulis berharap pekerjaan mereka dapat menginspirasi orang lain di bidang ini untuk mulai lebih memperhatikan pikiran kosong.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *