Skandal Signal Pete Hegseth Memburuk: Penggunaan Jaringan Internet ‘Kotor’ di Pentagon Jadi Sorotan
Kasus Pete Hegseth, pejabat tinggi Departemen Pertahanan Amerika Serikat, terkait penggunaan aplikasi pesan terenkripsi Signal semakin memanas. Laporan terbaru mengungkap bahwa Hegseth tidak hanya nomor pribadinya (yang digunakan untuk Signal) mudah diakses secara online, tetapi ia juga diduga memasang aplikasi tersebut di perangkat yang digunakan di Pentagon.
Penggunaan Signal di Komputer Pentagon
Menurut laporan The Washington Post, Hegseth menggunakan jalur internet yang tidak aman atau ‘kotor’ untuk menginstal dan menggunakan Signal di komputer desktop Pentagon. Tindakan ini dilakukan untuk menghindari protokol keamanan yang berlaku. Meskipun juru bicara Hegseth membantah penggunaan Signal di komputer pemerintah, sumber lain mengindikasikan bahwa Hegseth memiliki beberapa komputer di kantornya, termasuk komputer pribadi tempat ia menginstal aplikasi tersebut.
Motif Penggunaan Signal dan Implikasi Keamanan
The Post melaporkan bahwa Hegseth ingin menggunakan Signal di komputernya karena buruknya layanan seluler di Pentagon. Ia juga mempertimbangkan untuk menginstal program yang memungkinkan ia mengirim pesan teks konvensional. Perlu diingat bahwa Pentagon telah melarang penggunaan perangkat pribadi seperti ponsel dan laptop di area dengan klasifikasi keamanan tinggi beberapa tahun lalu karena alasan keamanan. Tindakan Hegseth ini menimbulkan pertanyaan serius tentang protokol keamanan yang dilanggar.
Rangkaian Kontroversi ‘Signalgate’
Kasus ini menambah daftar kontroversi seputar Hegseth dan penggunaan Signal. Sebelumnya, ia secara tidak sengaja mengirimkan rencana perang Yaman kepada kepala editor The Atlantic melalui pesan teks. Kejadian ini memicu penyelidikan dari kantor inspektur jenderal Departemen Pertahanan. Selain itu, The New York Times melaporkan bahwa Hegseth berbagi informasi sensitif terkait perang dengan keluarganya melalui Signal.
Kerentanan Keamanan Akibat Kebiasaan Digital yang Sembrono
The Times juga menemukan bahwa nomor ponsel pribadi Hegseth (yang digunakan untuk Signal) mudah ditemukan secara online, terkait dengan berbagai platform seperti Airbnb dan Microsoft Teams. Mike Casey, mantan direktur National Counterintelligence and Security Services, menyatakan bahwa ada kemungkinan besar ponsel Hegseth telah menjadi target pemasangan spyware seperti Pegasus, mengingat posisinya sebagai salah satu target utama spionase di dunia.
Potensi Pelanggaran Federal Records Act
Selain masalah keamanan, fitur penghapusan otomatis pesan setelah 30 hari di Signal dapat menyebabkan Hegseth dan badan federal lainnya melanggar Federal Records Act. Chioma Chukwu, Direktur Eksekutif sementara American Oversight, menyatakan bahwa penggunaan Signal untuk melakukan dan menghapus urusan pemerintahan yang sensitif merupakan ancaman yang jelas dan mendesak terhadap pelestarian catatan pemerintah.
Leave a Reply