Stellan Skarsgård: ‘Andor’ Lebih dari Sekadar Lightsaber
Aktor kawakan Stellan Skarsgård baru-baru ini memberikan pandangannya mengenai serial populer ‘Andor’ dalam acara Q with Tom Power. Ia menekankan bahwa kekuatan utama serial ini terletak pada pengembangan karakter dan dilema moral yang dihadapi, bukan sekadar aksi dengan lightsaber.
Ambisi dan Ambiguitas Luthen Rael
Skarsgård, yang memerankan Luthen Rael, menyoroti ambiguitas karakter tersebut. Luthen, seorang dalang di balik layar pemberontakan, tidak menggunakan kekuatan Force atau senjata laser. Motivasi dan tindakannya seringkali berada di area abu-abu.
“Orang-orang tidak tahu apakah dia orang baik atau jahat, yang sangat saya sukai, karena tidak ada dari kita yang benar-benar baik atau jahat. Dia melakukan hal-hal yang mengerikan, seperti halnya seorang jenderal – dia mengorbankan orang untuk suatu tujuan,” ujar Skarsgård, memberikan konteks tentang kompleksitas moral dalam peperangan dan revolusi.
Koneksi dengan Realitas dan Politik Dunia
Skarsgård melanjutkan dengan menjelaskan bahwa ‘Andor’ berhasil melibatkan penonton dengan isu-isu politik dunia nyata. Ia membandingkannya dengan karya awal George Lucas yang mengeksplorasi struktur sosial dan dinamika kekuasaan.
“Dalam acara ini, ada masyarakat dan Anda merasakan masyarakat itu, Anda merasakan masyarakat yang menindas. Anda memiliki dunia yang berbeda dan Anda memiliki budaya yang berbeda dan Anda merasakannya. Dan Anda melihat bahwa, ‘oh, mereka berpikir berbeda dari kita.’ Dan itu menjadi jauh lebih personal dan berwarna. Dan tentu saja, menjadi politis,” tambahnya.
Empathy Sebagai Kekuatan Pendorong
Aktor ini juga menyoroti pentingnya empati dalam serial ini. Dengan merasakan kehidupan dan perjuangan karakter, penonton dapat lebih memahami taruhan dalam pemberontakan dan dampaknya terhadap individu.
Inspirasi dari Karakter Ganda
Skarsgård mengungkapkan inspirasinya dari karakter-karakter ganda seperti The Scarlet Pimpernel. Ia menjelaskan bagaimana karakter Luthen Rael, dengan perannya sebagai pedagang barang antik yang kaya raya dan jenderal militer yang kejam, mewujudkan kompleksitas yang selalu ingin ia perankan.
Meskipun terlibat dalam franchise besar seperti Disney, Marvel, dan Lucasfilm bukan tujuan utamanya, Skarsgård mengakui dampak ‘Star Wars’ pada budaya pop. Ia percaya bahwa ‘Andor’ berhasil menghidupkan kembali komentar sosial dan politik yang ada di film-film awal ‘Star Wars’, yang kemudian meredup karena fokus pada aksi lightsaber.
Leave a Reply