DOGE Rekrut Mahasiswa untuk Ubah Peraturan Perumahan dengan AI: Inisiatif Kontroversial Elon Musk?

DOGE Rekrut Mahasiswa untuk Ubah Peraturan Perumahan dengan AI: Kontroversi Berlanjut

Inisiatif DOGE yang diprakarsai Elon Musk terus menuai kontroversi. Terbaru, dilaporkan bahwa DOGE merekrut seorang mahasiswa untuk merevisi peraturan federal di Departemen Perumahan dan Pengembangan Urban (HUD) menggunakan kecerdasan buatan (AI).

Mahasiswa Tanpa Pengalaman Tangani Regulasi Perumahan?

Menurut laporan Wired, mahasiswa bernama Christopher Sweet, yang bahkan belum menyelesaikan gelar sarjananya, direkrut untuk membantu merampingkan regulasi pemerintah di HUD. Email internal yang bocor menyebutkan bahwa Sweet akan menjabat sebagai asisten khusus dengan keahlian di bidang pemrograman komputer dan analisis kuantitatif.

Peran Sweet di pemerintahan melibatkan penggunaan perangkat lunak untuk meninjau dan mengurangi regulasi pemerintah di bidang perumahan. Dia akan bertugas membandingkan regulasi HUD dengan undang-undang yang mendasarinya, lalu mengidentifikasi area di mana aturan dapat dilonggarkan atau dihilangkan. Sweet juga diberikan akses ke data perumahan publik HUD, termasuk sistem verifikasi pendapatan.

Kritik dan Keraguan terhadap Inisiatif DOGE

Perekrutan Sweet ini sejalan dengan modus operandi DOGE, yang menurut kritikus, merekrut talenta muda tanpa pengalaman yang cukup, lalu menempatkan mereka dalam posisi yang melibatkan proses pemerintah yang kompleks. Muncul keraguan mengenai efektivitas dan potensi risiko dari pendekatan ini.

Elon Musk sendiri mengakui bahwa inisiatif DOGE belum mencapai target pemotongan anggaran sebesar $2 triliun dan mengakui adanya kesalahan. “Saya pikir kami mungkin melakukan hal yang benar 70-80% dari waktu,” katanya. Tingkat keberhasilan ini dianggap tidak memuaskan mengingat dampaknya terhadap kehidupan jutaan orang yang bergantung pada program pemerintah.

Agenda Tersembunyi di Balik Pemotongan Anggaran?

Beberapa pihak berpendapat bahwa DOGE tidak benar-benar tertarik untuk membuat pemerintah lebih efisien, tetapi justru berupaya menghancurkan sejumlah besar lembaga pemerintah. Hal ini selaras dengan cetak biru kebijakan Project 2025, sebuah inisiatif libertarian sayap kanan yang bertujuan untuk memangkas sebagian besar fungsi pemerintah.

Ironisnya, meskipun DOGE bertujuan untuk memangkas pengeluaran pemerintah, pengeluaran AS justru meningkat sebesar $220 miliar selama 100 hari pertama pemerintahan Trump dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.

Inisiatif DOGE dan penggunaan AI untuk merevisi peraturan perumahan terus menjadi sorotan. Perekrutan mahasiswa tanpa pengalaman memicu pertanyaan tentang kompetensi dan potensi implikasi terhadap program-program penting bagi masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *