Mengerikan! Apakah AS Menggunakan Informasi dari X (Twitter) untuk Menentukan Target Bom di Yaman?

Ketergantungan AS pada Sumber Informasi yang Meragukan untuk Serangan Udara di Yaman?

Serangan udara yang dilakukan AS di Yaman terhadap pemberontak Houthi menjadi sorotan. Sebuah laporan mengejutkan muncul, mengindikasikan bahwa Pentagon mungkin bergantung pada sumber informasi yang tidak sepenuhnya dapat diandalkan: media sosial X (Twitter).

Menurut Drop Site News, terdapat “alegasi serius bahwa militer AS sebagian mengandalkan akun anonim di X yang memposting koordinat dengan klaim meragukan bahwa koordinat tersebut berisi aset militer.” Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang keakuratan informasi yang digunakan untuk menentukan target pengeboman.

Peran Akun OSINT Amatir dan Potensi Informasi yang Salah

Pemerintah AS diketahui menggunakan program AI canggih untuk menyaring data open-source. Namun, jika informasi yang masuk ke algoritma tersebut berasal dari sumber yang tidak terverifikasi, konsekuensinya bisa fatal.

Contohnya, sebuah akun OSINT amatir di X, @VleckieHond, mengidentifikasi sebuah lokasi di Yaman sebagai basis bawah tanah Houthi pada awal April. Pada 28 April, CENTCOM melakukan serangan udara di lokasi tersebut, yang dilaporkan menewaskan delapan warga sipil. Apakah ini hanya kebetulan?

Permintaan Maaf dan Pengakuan Kesalahan

Minggu ini, @VleckieHond meminta maaf karena sebelumnya menyarankan bahwa lokasi tersebut adalah basis bawah tanah. “Berdasarkan citra satelit, saya menandai tambang ini sebagai basis bawah tanah, dan men-tweet-nya. Saya cukup yakin Centcom tidak mengambil data penargetan mereka dari Twitter, tetapi ini tetap merupakan kesalahan yang sangat berat,” tulisnya.

Implikasi dan Respon dari Departemen Pertahanan

Laporan tersebut mencatat bahwa tidak ada bukti langsung bahwa pemerintah menggunakan informasi open-source untuk membantu penargetan. Namun, akun @VleckieHond pernah dikutip dalam publikasi pertahanan. Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa akun tersebut diandalkan, setidaknya sebagian, untuk penargetan yang tragis.

Gizmodo telah menghubungi Departemen Pertahanan untuk memberikan komentar terkait isu ini. Hingga saat ini belum ada keterangan resmi yang diberikan.

Konteks Tambahan: Turbulensi di Departemen Pertahanan AS

Isu ini muncul di tengah turbulensi yang sedang berlangsung di Departemen Pertahanan AS. Berbagai skandal terkait keamanan dan informasi telah mencuat dalam beberapa waktu terakhir.

Penting untuk dicatat bahwa penggunaan informasi dari sumber yang tidak terverifikasi dalam penentuan target militer dapat memiliki konsekuensi yang sangat berbahaya. Keakuratan dan validitas informasi harus menjadi prioritas utama dalam setiap operasi militer.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *