Tragis! Lumba-Lumba di Florida Kelaparan Akibat Algae Bloom Dipicu Limbah Manusia
Kematian puluhan lumba-lumba di Indian River Lagoon, Florida, pada tahun 2013 akhirnya terpecahkan. Setelah lebih dari satu dekade, para ahli ekologi meyakini bahwa penyebab utama tragedi ini adalah algae bloom yang dipicu oleh limbah manusia.
Hubungan Algae Bloom dan Kelaparan Lumba-Lumba
Meskipun hubungan antara kematian lumba-lumba dan algae bloom sudah lama dicurigai, penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Marine Science mengungkap bagaimana kedua hal ini saling terkait. Ternyata, pembuangan limbah manusia dan pupuk dalam jumlah besar ke perairan memiliki dampak yang sangat merugikan.
Ledakan fitoplankton yang berkepanjangan dimulai pada tahun 2011, menyebabkan perubahan signifikan dalam ekologi Indian River Lagoon. Keberadaan fitoplankton ini menyebabkan penurunan lebih dari 50% rumput laut dan hilangnya 75% makroalga (rumput laut).
Perubahan Pola Makan dan Dampaknya
Penurunan rumput laut dan makroalga ini memengaruhi rantai makanan lumba-lumba. Analisis isotop pada gigi lumba-lumba yang mati menunjukkan perubahan drastis dalam pola makan mereka. Mereka mengonsumsi 14% hingga 20% lebih sedikit ikan ladyfish, makanan utama mereka, tetapi mengonsumsi hingga 25% lebih banyak ikan seabream, yang kurang bergizi. Dengan kata lain, algae bloom mengurangi ketersediaan makanan bagi mangsa utama lumba-lumba.
Akibatnya, lumba-lumba harus bekerja lebih keras untuk menangkap lebih banyak mangsa demi memenuhi kebutuhan energi mereka. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh lumba-lumba yang mati, tetapi juga oleh populasi lumba-lumba secara keseluruhan. Pada saat itu, 64% lumba-lumba yang diamati kekurangan berat badan, dan 5% diklasifikasikan sebagai kurus kering.
“Kombinasi perubahan pola makan dan meluasnya kekurangan gizi menunjukkan bahwa lumba-lumba kesulitan menangkap cukup banyak mangsa jenis apa pun,” kata Wendy Noke Durden, seorang ilmuwan peneliti di Hubbs-SeaWorld Research Institute, yang terlibat dalam penelitian ini.
Aktivitas Manusia Sebagai Penyebab Utama
Charles Jacoby, direktur program strategis di University of South Florida, menekankan bahwa algae bloom menjadi berbahaya ketika jumlah nutrisi yang masuk ke sistem perairan memicu ledakan alga yang luar biasa intens, luas, atau berkepanjangan. Dalam banyak kasus, aktivitas manusia adalah pendorong utama kelebihan nutrisi ini. Pengelolaan aktivitas manusia untuk menjaga nutrisi pada tingkat yang aman adalah kunci untuk mencegah ledakan alga yang mengganggu sistem ekologi.
Sedikit Titik Terang di Tengah Kegelapan
Untungnya, ada sedikit harapan. Jumlah limbah yang dibuang ke Indian River Lagoon secara bertahap berkurang dan diharapkan mencapai tingkat yang aman pada tahun 2035. Namun, kejadian ini menjadi pengingat bahwa aktivitas manusia dapat memiliki dampak yang luas dan merusak ekosistem, bahkan hingga menyebabkan kelaparan dan kematian satwa liar yang kita cintai.
Leave a Reply