Mengapa Tingkat ADHD di AS Begitu Tinggi?
Apakah Anda mengenal seseorang dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)? Atau mungkin Anda sendiri mengalaminya? ADHD adalah kondisi kompleks yang ditandai dengan kesulitan fokus, impulsivitas, masalah tidur, dan perubahan suasana hati. Data terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa sekitar 7 juta anak-anak di AS (11,4% dari seluruh anak) dan 15,5 juta orang dewasa (6% dari populasi dewasa) telah didiagnosis dengan ADHD.
Angka ini terus meningkat dari waktu ke waktu, dan bervariasi secara signifikan antar negara bagian. Secara global, tingkat ADHD cenderung lebih rendah dibandingkan AS, meskipun prevalensinya meningkat di beberapa bagian dunia. Lalu, apa yang menyebabkan perbedaan ini?
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat ADHD di AS
Meskipun penyebab pasti perbedaan tingkat ADHD belum sepenuhnya dipahami, para ahli berpendapat bahwa beberapa faktor berikut berperan penting:
1. Praktik Medis dan Kriteria Diagnosis
Kevin Antshel, seorang psikolog yang berspesialisasi dalam ADHD, menjelaskan bahwa anak-anak di AS lebih sering diskrining untuk ADHD oleh dokter perawatan primer dibandingkan di negara lain. Selain itu, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) yang digunakan di AS memiliki kriteria diagnosis yang lebih luas daripada International Classification of Diseases (ICD) yang digunakan di sebagian besar negara lain.
2. Kesadaran dan Stigma Sosial/Budaya
Di AS, ADHD lebih dikenal dan dibicarakan secara luas. Hal ini dapat menyebabkan pengasuh dan guru lebih sering memperhatikan gejala-gejala kurang perhatian dan/atau hiperaktif-impulsif. Selain itu, stigma terhadap ADHD relatif lebih rendah di AS dibandingkan di beberapa tempat lain, yang dapat mendorong lebih banyak orang untuk mencari dan menerima pengobatan.
3. Sistem Pendidikan dan Akses Layanan
Diagnosis ADHD di AS dapat membuka akses ke layanan, sumber daya, dan akomodasi sekolah. Ini dapat menciptakan insentif untuk mendiagnosis kondisi tersebut. Joel Nigg, seorang profesor psikiatri, menambahkan bahwa undang-undang pendidikan di AS memungkinkan pengalokasian sumber daya untuk anak-anak yang kesulitan di sekolah setelah diagnosis ADHD.
4. Tekanan Akademik yang Tinggi
Stephen Hinshaw, seorang profesor psikologi, menunjukkan bahwa AS dan Israel, yang memiliki tingkat tekanan akademik yang ekstrem, juga memiliki tingkat diagnosis ADHD yang lebih tinggi. Tekanan untuk mencapai kinerja akademik tertentu dapat meningkatkan tingkat diagnosis ADHD.
5. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan seperti polusi udara, paparan timbal, kemiskinan, dan trauma keluarga juga dapat berkontribusi pada perbedaan tingkat ADHD.
Kesimpulan
Tingkat ADHD yang lebih tinggi di AS kemungkinan disebabkan oleh kombinasi faktor medis, sosial/budaya, pendidikan, dan lingkungan. Kesadaran yang lebih tinggi, kriteria diagnosis yang lebih luas, akses ke layanan, dan tekanan akademik yang tinggi semuanya dapat berkontribusi pada peningkatan diagnosis ADHD. Meskipun ADHD adalah kondisi nyata, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini ketika menafsirkan tingkat diagnosis dan memberikan dukungan yang tepat bagi individu yang terkena dampak.
Leave a Reply