Masa Depan Laptop Bukanlah Kombinasi Aplikasi AR dan Kacamata Pintar yang Mahal Ini

Spacetop: Evolusi Laptop atau Sekadar Inovasi yang Membingungkan?

Setahun lalu, saya pertama kali mengenal Spacetop, sebuah visi radikal tentang bagaimana seharusnya laptop di masa depan. Sightful, perusahaan di balik Spacetop G1 yang berharga $1.900, menjanjikan sebuah laptop tanpa layar fisik. Gantinya, pengguna akan berinteraksi dengan lingkungan komputasi melalui kacamata augmented reality (AR) dan sistem operasi khusus, menciptakan ruang kerja ‘ultrawide’ virtual.

Meskipun konsepnya menarik, realisasinya masih jauh dari sempurna. Namun, saya tetap mengagumi keberanian Sightful untuk mencoba sesuatu yang benar-benar baru di dunia laptop yang cenderung stagnan.

Dari Laptop AR Mandiri Menjadi Aplikasi Berlangganan

Kini, setahun kemudian, Sightful mengklaim bahwa ‘AI PC’ ringan sudah cukup mumpuni untuk mendukung perangkat lunak AR secara native. Terlepas dari kebenarannya, Spacetop kini bertransformasi menjadi solusi perangkat lunak. Pengguna kini diharapkan membeli aplikasi seharga $900 dan kacamata Xreal Air 2 Ultra, kemudian menjalankannya di Windows 11 biasa (sayangnya belum ada versi Mac).

Paket perangkat lunak ini menawarkan langganan tahunan ke semacam ‘papan pasak’ virtual di ruang AR, di mana Anda dapat menempatkan jendela dan aplikasi secara individual. Layar laptop Anda tetap menampilkan desktop, tetapi semua aplikasi Anda kini muncul di depan mata Anda di ruang AR.

Kelebihan dan Kekurangan Spacetop

Kelebihan:

  • Perangkat lunak dan kacamata Xreal cukup baik untuk membaca teks.
  • Perangkat lunak memudahkan pemindahan jendela di lingkungan AR.
  • Jauh lebih tidak mencolok daripada headset VR.

Kekurangan:

  • Sakit mata menjadi masalah besar dengan cepat.
  • Bidang pandang (FOV) yang terbatas memaksa Anda untuk lebih banyak melihat sekeliling dibandingkan pengaturan VR lainnya.
  • Glitches sesekali mengganggu pengalaman yang mulus.
  • Hanya tersedia langganan tahunan.

Pengalaman Pengguna: Lebih Banyak Sakit Mata daripada Produktivitas

Pada dasarnya, desktop virtual dapat menjadi pengaturan monitor pilihan Anda. Jika Anda seorang programmer yang terbiasa bekerja dengan tiga layar vertikal atau lebih menyukai tampilan ultrawide untuk menampung banyak browser, Anda dapat melakukannya dengan Spacetop. Pertanyaan sebenarnya adalah: apakah Anda *ingin* melakukannya dengan Spacetop?

Secara pribadi, saya lebih memilih bekerja dengan satu monitor daripada memaksakan mata saya di depan layar yang hanya berjarak satu inci dari mata saya.

Masalah terbesar langsung terasa saat Anda mengenakan kacamata Xreal Air 2 Ultra. Bidang pandang 52 derajat pada panel micro-OLED kacamata sangat kecil sehingga memaksa Anda untuk memutar kepala sepenuhnya untuk melihat salah satu aplikasi Anda. Saya tidak bisa hanya melirik email saya di browser lain seperti biasa; Saya harus memutar kepala saya, merasa seperti seorang kapten kapal selam yang menatap melalui pandangan sempit periskop untuk mencari aplikasi yang saya butuhkan.

Alternatif yang Lebih Baik?

Meskipun Spacetop menawarkan alternatif unik untuk laptop tradisional, pengalaman penggunanya masih jauh dari ideal. Sakit mata, bidang pandang terbatas, dan harga yang mahal menjadi penghalang utama. Saat ini, solusi AR masih lebih baik untuk mirroring satu layar dalam satu waktu. Kacamata Xreal Air 2 Ultra mungkin cocok untuk menonton konten streaming di sofa, tetapi untuk pekerjaan produktif, pengaturan monitor tradisional mungkin masih menjadi pilihan terbaik.

Spacetop memang mewujudkan apa yang ingin dicapainya, namun dengan cara yang membuat saya merindukan pengalaman multi-layar yang biasa. Mungkin ini solusi bagi pekerja yang sering bepergian, tetapi mungkin ada waktu dan tempat untuk mengerjakan proyek pekerjaan itu. Mungkin Anda harus meninggalkan grindset di rumah dan memanfaatkan waktu perjalanan itu untuk bersantai. Layar tidak akan ke mana-mana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *