Karyawan Tesla Dipecat Usai Kritik Elon Musk
Seorang karyawan Tesla, Matthew LaBrot, yang membuat situs web Tesla Employees Against Elon Musk, dilaporkan dipecat dua minggu lalu. Pemecatan ini terjadi setelah LaBrot dan sekelompok karyawan lainnya secara terbuka meminta Elon Musk untuk mengundurkan diri dari perusahaan.
Menurut unggahan LaBrot di LinkedIn, ia dipecat karena membuat situs tersebut dan menjadi bagian dari kelompok karyawan yang mengkritik kepemimpinan Musk. Kejadian ini semakin menambah daftar panjang masalah yang dihadapi Tesla.
Penurunan Penjualan dan Krisis Tesla
Tesla mengalami serangkaian krisis tahun ini, termasuk penarikan produk besar-besaran, penurunan penjualan, tuntutan hukum, dan volatilitas harga saham. Penjualan mobil Tesla mengalami penurunan pertama dalam lebih dari satu dekade pada tahun 2024, dan kembali turun sebesar 13% pada kuartal pertama tahun 2025.
Di Eropa, masalah Tesla sangat terasa dengan penurunan penjualan hampir 50% di Jerman bulan lalu dan penurunan serupa sebesar 59% di Prancis pada periode yang sama. Tesla menyalahkan penurunan penjualan pada peluncuran Model Y baru, model terlaris perusahaan. Namun, karyawan yang menandatangani surat terbuka tersebut berpendapat bahwa masalah Tesla bukan disebabkan oleh kesalahan dalam produksi Model Y, tetapi oleh reputasi publik Elon Musk yang kontroversial.
“Masalahnya adalah Elon”
“Mari kita perjelas: kami bukan masalahnya. Produk kami bukan masalahnya. Tim teknik, layanan, dan pengiriman kami bukan masalahnya. Masalahnya adalah permintaan. Masalahnya adalah Elon,” tulis karyawan Tesla dalam surat terbuka mereka.
Tesla sendiri mengakui dalam laporan pendapatan kuartal pertama mereka bahwa “permusuhan yang tidak diinginkan terhadap merek dan orang-orang kami berdampak [pada penjualan] di pasar tertentu.”
Keterlibatan Politik Elon Musk dan Dampaknya
Analis ahli juga menyalahkan penurunan penjualan Tesla pada keterlibatan Elon Musk dalam politik sayap kanan. Tahun lalu, Musk menyumbangkan setidaknya $288 juta untuk membantu pemilihan Donald Trump dan kandidat Republik lainnya. Sebagai penasihat khusus Presiden Trump, Musk menghabiskan sebagian besar tahun 2025 di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).
Partisipasi Musk dalam politik memicu gerakan protes akar rumput bernama Tesla Takedown, yang telah mengumpulkan demonstran di showroom dan stasiun pengisian daya Tesla di seluruh negeri. Harga saham perusahaan juga mengalami penurunan tajam pada awal tahun.
Respon Elon Musk dan Kekecewaan Karyawan
Di tengah tekanan dari investor, Musk mengumumkan akan mengurangi pekerjaannya di Washington untuk menghabiskan lebih banyak waktu di perusahaan. Namun, karyawan Tesla dalam surat terbuka mereka menyebut keputusan Musk “tidak peka” dan “menghina”.
“Ini menyiratkan bahwa kesulitan selama enam bulan terakhir berasal dari kurangnya perhatiannya, bukan dari tindakannya. Ini mengalihkan kesalahan kepada orang-orang yang telah menyatukan perusahaan ini,” lanjut mereka.
Menurut profil LinkedIn-nya, LaBrot bekerja di “Pelatihan Penjualan dan Pengiriman” di Tesla dan telah berada di perusahaan selama lebih dari lima tahun sebelum pemecatannya.
Leave a Reply