Trump Ancam Kerek Tarif Impor China Hingga 104%: Apa Dampaknya Bagi Ekonomi Global?
Presiden Donald Trump kembali membuat gebrakan yang mengejutkan dunia. Melalui platform media sosial Truth Social, Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50% untuk barang-barang impor dari China. Jika ancaman ini benar-benar direalisasikan, total tarif yang dikenakan pada produk China bisa mencapai 104%.
Ancaman ini muncul sebagai respons terhadap tarif balasan 34% yang sebelumnya diumumkan oleh China atas kenaikan tarif 34% yang diterapkan Trump pada barang-barang dari Amerika Serikat. Langkah ini semakin memperburuk ketegangan perdagangan antara kedua negara adidaya tersebut.
Kenaikan Tarif Hingga Ratusan Persen: Apa Maksudnya?
Trump memperkenalkan tarif baru sebesar 34% pada barang-barang China pada tanggal 2 April. Namun, tarif ini sebenarnya merupakan tambahan dari tarif yang sudah ada sebelumnya, yaitu 20%. Jika Trump benar-benar menerapkan ancamannya, maka total tarif akan mencapai 104%. Namun, detail implementasi dan apakah angka tersebut merupakan batas atas masih belum jelas.
Seperti biasa, pengumuman Trump kali ini pun menimbulkan kebingungan di kalangan analis pasar dan jurnalis. Perhitungan tarif yang tidak jelas dan penggunaan angka-angka fiktif oleh Gedung Putih semakin menambah ketidakpastian.
Reaksi Pasar dan Harapan Semu
Pasar global bereaksi dengan liar terhadap ancaman terbaru ini. Sempat terjadi penurunan tajam di awal perdagangan, namun kemudian pulih setelah beredar rumor tentang kemungkinan penangguhan tarif selama 90 hari. Rumor ini berasal dari cuitan akun Twitter palsu yang mengatasnamakan Walter Bloomberg, yang kemudian dibantah oleh Bloomberg News.
Spekulasi ini muncul setelah penasihat Trump, Kevin Hassett, memberikan wawancara di Fox News. Meskipun Hassett tidak memberikan jawaban pasti, pasar menafsirkan komentarnya sebagai sinyal kemungkinan penangguhan tarif. Namun, Gedung Putih dengan cepat membantah rumor tersebut, menyebutnya sebagai “berita palsu”.
Upaya Kongres Membatasi Kekuasaan Trump
Di tengah kekacauan ini, Senat Chuck Grassley dari Iowa memperkenalkan rancangan undang-undang untuk membatasi kekuasaan presiden dalam menetapkan tarif. Saat ini, Trump menggunakan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional tahun 1977 untuk memberlakukan tarif dengan alasan “darurat nasional” terkait defisit perdagangan. RUU ini telah mendapatkan dukungan dari tujuh anggota Partai Republik, namun masih belum jelas apakah akan disetujui oleh DPR.
Masa Depan Ekonomi Global: Ketidakpastian dan Risiko
Dengan kebijakan yang tidak menentu dan cenderung impulsif, Donald Trump dinilai sedang bermain-main dengan ekonomi global. Perang dagang yang berkepanjangan dan eskalasi tarif dapat memicu resesi global dan merugikan konsumen di seluruh dunia.
Kata kunci utama: Tarif Trump, Perang Dagang China, Ekonomi Global, Tarif Impor
Leave a Reply