Kebangkitan Serigala Purba: Ilmuwan Berhasil ‘Hidupkan Kembali’ Dire Wolf!

Kebangkitan Serigala Purba: Terobosan Rekayasa Genetika Colossal Biosciences

Dunia ilmu pengetahuan kembali dikejutkan dengan sebuah terobosan revolusioner. Perusahaan Colossal Biosciences mengumumkan keberhasilan mereka dalam ‘menghidupkan kembali’ Dire Wolf, atau lebih tepatnya, menciptakan kembali versi modern dari hewan purba tersebut. Pencapaian ini menandai tonggak penting dalam bidang de-extinction, atau upaya menghidupkan kembali spesies yang telah punah.

Kelahiran Dire Wolf Modern: Romulus, Remus, dan Khaleesi

Sejak musim gugur lalu, Colossal Biosciences berhasil membiakkan tiga ekor anak serigala yang diberi nama Romulus, Remus, dan Khaleesi (sebagai penghormatan pada serial Game of Thrones). Ketiganya lahir dari induk anjing campuran ras besar yang berperan sebagai ibu pengganti. Kabarnya, ketiga Dire Wolf modern ini dalam kondisi sehat dan dipantau ketat oleh tim dokter hewan di suaka ekologi seluas 2.000 hektar. Lokasi suaka ini dirahasiakan untuk melindungi keselamatan hewan-hewan tersebut.

Bagaimana Mereka Melakukannya? Bukan Sekadar Kloning!

Perlu ditekankan bahwa ilmuwan Colossal tidak secara langsung mengkloning Dire Wolf dari DNA purba. Melalui analisis mendalam terhadap genom serigala purba yang diekstrak dari gigi berusia 13.000 tahun dan tengkorak berusia 72.000 tahun, mereka melakukan modifikasi genetik yang sangat presisi pada sel-sel yang diambil dari serigala abu-abu modern, kerabat terdekat Dire Wolf. Total terdapat 20 suntingan, di mana 15 di antaranya bertujuan untuk meniru varian gen yang ditemukan pada sampel Dire Wolf.

Apa Itu ‘Functional De-Extinction’?

Pendekatan yang digunakan Colossal disebut sebagai “functional de-extinction.” Ini berarti mereka berfokus pada menghidupkan kembali karakteristik unik dari spesies yang telah punah dengan cara yang paling aman dan efektif. Mereka menggunakan DNA purba sebagai panduan, namun tidak ragu untuk membuat perubahan genetik yang lebih aman jika perubahan yang identik dengan DNA purba berpotensi membahayakan kesehatan hewan.

Kontroversi dan Masa Depan De-Extinction

Tentu saja, klaim Colossal ini akan memicu perdebatan. Apakah serigala yang mereka ciptakan benar-benar bisa disebut sebagai Dire Wolf? Pertanyaan tentang asal-usul Dire Wolf juga akan terus menjadi bahan penelitian. Selain itu, isu etika terkait upaya menghidupkan kembali spesies punah juga akan semakin mengemuka.

Lebih dari Sekadar Dire Wolf: Upaya Konservasi dan Mammoth Wolley

Namun, pencapaian Colossal tidak bisa diremehkan. Mereka telah berhasil menembus batasan yang sebelumnya dianggap mustahil. Selain Dire Wolf, teknologi kloning mereka juga baru-baru ini digunakan untuk melahirkan empat ekor serigala merah, spesies serigala yang paling terancam punah saat ini. Dan tentu saja, mereka masih berencana untuk menghidupkan kembali Mammoth Wolley pada tahun 2028.

Apapun sebutan yang Anda berikan pada hewan-hewan ini, kelahiran Dire Wolf modern menandai dimulainya era baru dalam rekayasa genetika, dengan implikasi yang sangat luas bagi konservasi dan pemahaman kita tentang kehidupan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *