Paus Baru Seorang Pencinta Lingkungan? Jejak Paus Fransiskus dan Harapan pada Paus Leo XIV

Apakah Paus Baru Seorang Pencinta Lingkungan?

Setelah 12 tahun menjabat, Paus Fransiskus telah mengubah cara pandang Gereja Katolik terhadap perlindungan planet ini. Dengan penunjukan Robert Francis Prevost, yang kini dikenal sebagai Paus Leo XIV, banyak pihak bertanya-tanya apakah komitmen terhadap isu lingkungan akan berlanjut. Lantas, apakah Paus yang baru ini seorang pencinta lingkungan?

Warisan Paus Fransiskus: Laudato si’ dan Pembelaan Hak Masyarakat Adat

Paus Fransiskus dikenal karena keberpihakannya pada isu lingkungan dan keadilan sosial. Pada tahun 2015, ia merilis ensiklik bersejarah, ‘Laudato si’, yang membahas kerusakan lingkungan sebagai masalah moral dan sosial yang mendesak. Ensiklik ini mengaitkan perubahan iklim dengan konsumerisme dan materialisme yang berlebihan, serta menyoroti dampak yang tidak proporsional terhadap masyarakat miskin.

Selain itu, Paus Fransiskus juga lantang membela hak-hak masyarakat adat. Ia mengakui peran Gereja dalam penjajahan dan mendukung pelestarian wilayah adat. Ia bahkan meminta maaf kepada masyarakat adat Kanada atas sekolah-sekolah residensial yang memisahkan anak-anak dari keluarga mereka.

Harapan pada Paus Leo XIV: Melanjutkan Jejak Pendahulunya?

Meskipun rekam jejak Paus Leo XIV dalam keterlibatan langsung dengan isu perubahan iklim masih terbatas, ada harapan bahwa ia akan melanjutkan komitmen Paus Fransiskus. Mary Evelyn Tucker dari Yale Forum on Religion and Ecology menyoroti pernyataan Paus Leo XIV tentang perlunya bergerak “dari kata-kata ke tindakan” sebagai pertanda baik.

Paus Leo XIV memiliki pengalaman yang kaya dengan bekerja di Peru sebagai misionaris dan uskup selama beberapa dekade. Ia juga fasih dalam lima bahasa, termasuk beberapa bahasa Quechua, bahasa asli suku Inca. Pengalamannya bersentuhan dengan masyarakat adat Amerika Latin dapat memengaruhi pendekatannya terhadap isu lingkungan dan keadilan sosial.

Tantangan dan Kontradiksi di Dalam Gereja

Meskipun Paus Fransiskus telah membuat kemajuan signifikan dalam meningkatkan kesadaran tentang isu lingkungan, aktivismenya juga menghadapi batasan. Resistensi dari kalangan Katolik konservatif, terutama di Amerika Serikat, menjadi salah satu tantangan utama. Selain itu, Paus Fransiskus juga dikritik karena tidak mengambil tindakan institusional yang lebih konkret dalam mengatasi perubahan iklim.

Kesimpulan: Momentum untuk Aksi Iklim Berbasis Agama

Terlepas dari tantangan yang ada, penunjukan Paus Leo XIV memberikan harapan bagi kelanjutan gerakan keadilan iklim berbasis agama yang dipelopori oleh Paus Fransiskus. Pengalaman dan komitmennya terhadap keadilan sosial, serta latar belakangnya yang unik sebagai Paus pertama dari Amerika Serikat, dapat memberikan dorongan baru dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dan melindungi masyarakat adat.

Momentum ini penting, terutama di tengah kebangkitan politik sayap kanan ultra di seluruh dunia. Gereja Katolik, bersama dengan PBB, adalah salah satu dari sedikit organisasi multilateral yang mampu memberikan respons terhadap tantangan-tantangan zaman modern.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *