Donald Trump Kembali Berulah dengan iPhone-nya Saat Konferensi Pers

Donald Trump dan Perjuangan Melawan iPhone: Momen Lucu di Konferensi Pers

Presiden Donald Trump kembali menjadi sorotan, kali ini bukan karena kebijakan kontroversial, melainkan karena kesulitan mengoperasikan iPhone-nya. Insiden ini terjadi saat konferensi pers di Oval Office yang seharusnya membahas energi nuklir, Jumat lalu. Momen ini sekali lagi membuktikan bahwa presiden berusia 78 tahun ini memang kurang mahir dalam hal teknologi.

Saat sedang membahas tarif yang dikenakan pada barang-barang impor ke AS, tiba-tiba iPhone Trump berdering. “Oh, ada telepon, keberatan?” kata Trump bercanda sambil mengangkat iPhone-nya. Ia kemudian menggeser layar ke kanan, tindakan yang seharusnya menjawab panggilan, bukan menolaknya.

“Oke, hanya seorang anggota Kongres,” ujar Trump sambil meletakkan ponselnya menghadap ke bawah. Tak lama kemudian, telepon itu berdering lagi. Kali ini, Trump berusaha mematikan dering dengan menekan tombol samping beberapa kali.

Ketidakakraban Trump dengan Teknologi: Bukan Hal Baru

Sejak lama, Trump dikenal tidak terlalu akrab dengan teknologi. Bahkan, ada yang mempertanyakan apakah ia pernah benar-benar menggunakan komputer untuk bekerja. Menurut laporan dari CNN, pengacaranya, Alina Habba, pernah menyatakan bahwa Trump tidak menggunakan email atau pesan teks.

“Presiden Trump tidak menggunakan email. Dia tidak mengirim pesan teks. Dan dia tidak memiliki komputer kerja di rumah atau di tempat lain,” kata Habba.

Dari Tesla hingga Kripto: Trump dan Dunia Digital yang Membingungkan

Trump tampaknya sering kebingungan dengan dunia yang serba digital ini. Saat acara promosi mobil Tesla di Gedung Putih, ia bahkan berkomentar “semuanya komputer” dengan nada bingung. Ia juga pernah mengungkapkan ketidaknyamanannya terhadap cryptocurrency, namun kemudian berubah pikiran setelah menyadari potensi keuntungannya.

Bahkan, baru-baru ini, Trump mengadakan makan malam dengan para pembeli cryptocurrency miliknya, $TRUMP, sebuah tindakan yang dianggap kontroversial.

Tarif Apple dan Misunderstanding Trump tentang Ekonomi Modern

Pagi harinya, Trump mengancam akan mengenakan tarif 25% pada Apple karena memindahkan fasilitas produksinya ke India. Ia berpendapat bahwa Apple seharusnya tidak kesulitan memindahkan pabrik ke AS karena semuanya sudah terkomputerisasi.

“Banyak yang sudah terkomputerisasi sekarang. Pabrik-pabrik ini luar biasa jika Anda melihatnya,” kata Trump. Pernyataan ini bertentangan dengan alasan utamanya untuk mendesak perusahaan kembali ke AS, yaitu menciptakan lapangan kerja. Tampaknya, Trump memiliki kesalahpahaman mendasar tentang cara kerja ekonomi modern.

Mungkin, jika Trump lebih ramah kepada CEO Apple, Tim Cook, ia bisa meminta bantuan untuk mengatasi masalah sederhana seperti mematikan dering iPhone saat rapat penting.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *