Elon Musk Bantah Keras Tuduhan Penggunaan Narkoba oleh New York Times

Elon Musk: ‘New York Times Bohong Soal Penggunaan Narkoba!’

Elon Musk meradang. Miliarder teknologi ini dengan tegas membantah laporan terbaru dari New York Times yang menuduhnya menggunakan narkoba terlarang. Laporan tersebut, yang dirilis Jumat lalu, memicu spekulasi tentang kondisi Musk selama konferensi pers di Gedung Putih baru-baru ini.

Musk, melalui akun X-nya, menyebut New York Times “berbohong besar.” Bantahan ini muncul setelah sebuah akun penggemar Musk, Whole Mars Catalog, membuat cuitan bernada bercanda tentang obat-obatan yang mungkin dikonsumsi Musk.

Bantahan Musk dan Pengakuan Ketamin

Musk membalas cuitan tersebut dengan emoji tertawa dan angka “100” sebelum menegaskan, “Juga, perlu diklarifikasi, saya TIDAK menggunakan narkoba! New York Times berbohong besar. Saya mencoba ketamin resep dokter beberapa tahun lalu dan sudah saya sebutkan di X, jadi ini bahkan bukan berita baru. Itu membantu keluar dari lubang mental yang gelap, tapi saya belum menggunakannya lagi sejak saat itu.”

Namun, laporan New York Times mengklaim bahwa selain ketamin, Musk juga menggunakan Ekstasi, jamur psikedelik, dan Adderall resep dokter.

Laporan Wall Street Journal dan Kekhawatiran Penggunaan Narkoba

Sebelumnya, Wall Street Journal juga menerbitkan laporan ekstensif tentang dugaan penggunaan narkoba oleh Musk pada Januari 2024. Laporan tersebut menyebutkan bahwa banyak orang yang bekerja dengan Musk khawatir penggunaan narkoba tersebut dapat menghambat kemampuannya dalam mengelola perusahaannya. Selain Ekstasi, jamur psikedelik, Adderall, dan ketamin, laporan Wall Street Journal juga menuduh Musk menggunakan kokain dan LSD.

Penggunaan Ganja di Podcast Joe Rogan

Pada tahun 2018, Musk pernah menghisap ganja di podcast Joe Rogan. Meskipun penggunaan ganja rekreasi legal di California sejak 2016, penggunaan narkoba tetap dilarang bagi orang yang memiliki izin keamanan tingkat tinggi, yang dimiliki Musk sebagai kontraktor federal melalui SpaceX.

Tuduhan Bocornya Informasi Tes Narkoba

Salah satu tuduhan baru dari laporan New York Times adalah bahwa Musk menerima “peringatan dini” tentang tes narkoba yang diperlukan untuk mempertahankan izin keamanannya. Namun, surat kabar tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana Musk bisa mengetahui waktu tes narkoba yang seharusnya acak tersebut.

NASA mengeluarkan pernyataan pada tahun 2024 yang menyatakan bahwa agensi tersebut “tidak memiliki bukti ketidakpatuhan dari SpaceX tentang bagaimana perusahaan tersebut menangani peraturan tenaga kerja bebas narkoba dan alkohol.”

Reaksi di Media Sosial dan Dugaan Efek Samping Ketamin

Diduga penggunaan ketamin oleh Musk menjadi perhatian utama di media sosial, terutama setelah laporan Wall Street Journal keluar. Laporan terbaru dari New York Times mengklaim bahwa Musk mengalami masalah kandung kemih akibat penggunaan obat tersebut. Musk yang berusia 53 tahun itu disebut menggunakan ketamin “sering, kadang-kadang setiap hari, dan mencampurnya dengan obat lain,” menurut Times.

Penampilan Musk di Gedung Putih baru-baru ini juga memicu spekulasi. Ia terlihat dengan mata lebam yang diklaim disebabkan oleh putranya yang berusia 5 tahun. Musk juga terlihat menggerak-gerakkan kepalanya dan menatap kejauhan pada interval yang aneh saat Trump berbicara.

Musk sebelumnya mengatakan bahwa ia diresepkan ketamin untuk depresi, tetapi akhir pekan lalu ia membantah menggunakannya sama sekali dalam beberapa tahun terakhir.

Hipokrisi dan Kritikan Terhadap Pengobatan Mental

Musk juga mengeluhkan bagaimana orang lain mengobati penyakit mental dengan obat-obatan, bahkan menulis baru-baru ini, “Resep obat psikiatri yang berlebihan adalah masalah nyata.” CEO SpaceX itu menulis dalam sebuah tweet tahun lalu, “Kita pasti meresepkan obat secara berlebihan kepada anak-anak,” tampaknya bermaksud menulis “meresepkan secara berlebihan.”

Hingga berita ini diturunkan, Gizmodo telah menghubungi perusahaan Musk, X dan Tesla, untuk memberikan komentar tetapi belum menerima tanggapan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *