To Be Hero X: Era Baru Anime Superhero di Crunchyroll?
Dunia anime shonen terus berkembang, dengan hadirnya gelombang konten baru seiring dengan mendekatnya akhir dari serial ikonis seperti My Hero Academia. Di tengah persaingan ketat, To Be Hero X, anime terbaru dari Crunchyroll, hadir dengan percaya diri untuk menancapkan benderanya sebagai standar baru dalam genre superhero. Lebih dari itu, episode perdananya menyoroti animasi Tiongkok, sebuah medium yang selama ini kurang diapresiasi, namun sama wajibnya untuk ditonton seperti animasi Jepang.
Kisah Unik Pahlawan yang Lahir dari Kepercayaan Publik
To Be Hero X, sebuah donghua (animasi Tiongkok) yang disutradarai oleh Li Haolin (Link Click), mengambil latar di dunia fantasi di mana pahlawan tidak diciptakan, tidak pula dilahirkan. Di dunia ini, status pahlawan diraih melalui “kepercayaan” publik, mirip dengan bagaimana influencer media sosial meraih ketenaran dengan mengumpulkan pengikut setia. Ceritanya berpusat pada Lin Ling, seorang pemuda ambisius yang perjalanannya menjadi pahlawan dipaksakan kepadanya setelah sebuah agensi hubungan masyarakat mengatur kebangkitannya, mengubahnya dari agen periklanan superhero yang kesulitan menjadi penerus Nice, salah satu pahlawan paling dicintai di dunia.
Perjuangan Lin Ling Menjadi Pahlawan Sejati
Sambil mempertahankan penyamarannya sebagai pengganti pahlawan terkenal, Ling harus menavigasi suka dan duka ketenaran superhero yang kacau. Perjalanannya menjadi semakin berat dengan turnamen yang mengancam untuk mengganggu status quo superhero dan menobatkan pahlawan utama yang layak mendapatkan gelar X yang didambakan. Walaupun tema-temanya tidak terlalu inovatif dalam genre ini—ide serupa telah mendorong acara-acara seperti The Boys dan My Hero Academia—To Be Hero X mengambil pendekatan yang berbeda dengan menempatkannya di depan dan tengah daripada memperlakukannya sebagai hiasan belaka. Sistem acara ini sepenuhnya mewujudkan kekuatannya melalui konsep selebriti. Jika cukup banyak orang percaya bahwa seorang influencer seperti streamer Twitch mega-populer IShowSpeed dapat terbang, dia akan mendapatkan kemampuan untuk terbang. Walaupun episode perdana menjaga spesifikasi sistem ini agak ambigu, ia menjelaskannya sebagai data “kepercayaan” yang dikumpulkan dari pengikut dan dimasukkan ke dalam setelan super seseorang. Anggap saja itu sebagai versi media sosial dari bom semangat Goku dari Dragon Ball Z.
Perpaduan Animasi 2D dan CG yang Memukau
Serial ini membedakan dirinya dengan perpaduan berani antara animasi 2D dan CG. Walaupun visual CG-nya mungkin tidak sepenuhnya mencapai level Arcane, mereka tetap mempertahankan kualitasnya, menarik perbandingan dengan seri antologi Love, Death & Robots dari Netflix. Ini sama sekali bukan sebuah kekurangan—jika ada, To Be Hero X terasa seperti proyek yang penuh semangat, memadatkan keragaman artistik yang antologi seperti Love, Death & Robots atau Star Wars: Visions berikan selama satu musim menjadi sebuah tayangan perdana yang menakjubkan. Lebih mengesankan lagi, serial ini menjanjikan untuk mempertahankan standar kualitas tinggi ini sepanjang 24 episode.
Kolaborasi Tim Produksi yang Solid
Semua ini merupakan upaya kolektif dari BeDream, Lan Studio, Paper Plane Animation, dan B. Cool, yang upaya kolektifnya membuat episode perdana terasa seperti antologi itu sendiri dengan bagaimana gayanya berganti-ganti antara CG dan kaleidoskop animasi 2D. Klimaks emosional To Be Hero X dibangun seperti sumbu yang melaju menuju petasan dengan gaya animasi yang berbeda, termasuk ilustrasi buku komik bernada kasar, seni bergaya korporat, dan animasi 2D dengan bingkai dampak yang hidup.
Kelemahan dalam Pengembangan Karakter
Sayangnya, ada pengorbanan dalam penulisan karakternya yang terasa otomatis dalam kekacauan semua yang ada di episode perdananya. Dengan durasi 23 menit, To Be Hero X berjuang untuk membangun protagonisnya lebih dari sekadar klise—individu yang baik hati secara rutin dimanfaatkan dan dieksploitasi. Para pemeran pendukung, walaupun tidak membosankan untuk ditonton, juga bersandar pada arketipe yang familiar, seperti pasangan faux-mance Nice, Moon, menjadi dewi yang cantik; agen PR-nya, Ms. J, menjadi wanita bisnis yang tegas dan tidak masuk akal; dan reporter sensasionalis Enlightener menjadi pengganti TMZ yang licik dalam acara itu. Semoga, seiring berjalannya serial, To Be Hero X akan mengembangkan karakternya menjadi tokoh yang lebih bernuansa dan menarik, menanamkan mereka dengan tingkat kedalaman dan semangat yang sama dengan urutan aksi berenergi tinggi.
To Be Hero X sekarang streaming di Crunchyroll.
Leave a Reply