Circle Kembali Mengincar IPO: Peluang dan Tantangan di Pasar Kripto
Circle, perusahaan di balik **stablecoin** populer USDC yang dipatok ke dolar AS, kembali berupaya untuk melantai di bursa saham atau Initial Public Offering (IPO). Ini merupakan upaya kedua Circle setelah sebelumnya gagal pada tahun 2022.
Kinerja Keuangan Circle: Pendapatan Meningkat, Laba Menurun
Perusahaan yang memperoleh pendapatan dari bunga atas aset cadangannya ini mencatatkan pendapatan dan return income sebesar $1,68 miliar pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai $1,45 miliar.
Namun, laba bersih Circle mengalami penurunan. Pada tahun 2024, laba bersih perusahaan tercatat sebesar $156 juta, turun dari $268 juta pada tahun 2023.
Upaya IPO Kedua: Belajar dari Kegagalan Masa Lalu
Sebelumnya, Circle berencana untuk go public melalui merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC) pada tahun 2022. Sayangnya, rencana ini gagal karena Securities and Exchange Commission (SEC) tidak menyetujui merger tersebut dalam jangka waktu yang diharapkan. Kesepakatan SPAC saat itu menaksir nilai Circle.
Meskipun nilai perusahaan dalam IPO kali ini belum jelas, Renaissance Capital memperkirakan bahwa Circle akan berupaya mengumpulkan dana dalam penawarannya. Investor dengan kepemilikan lebih dari 5% di perusahaan termasuk Accel, General Catalyst, Breyer, IDG Capital, dan Oak Investment Partners.
USDC dan Lanskap Regulasi yang Berubah
Menurut pengajuan peraturan, nilai **Circle USDC** yang beredar saat ini mencapai $60 miliar. Circle merencanakan IPO-nya di tengah potensi perubahan kebijakan pemerintah. Perkembangan ini menjadi salah satu faktor penting yang akan memengaruhi keberhasilan **IPO Circle**.
Keberhasilan **Circle** melantai di bursa saham akan menjadi tonggak penting bagi industri kripto, khususnya dalam hal penerimaan **stablecoin** sebagai bagian dari sistem keuangan yang lebih luas.
Leave a Reply