Danny Boyle Ungkap Rahasia Puisi Menyeramkan di ’28 Years Later’
Film 28 Years Later telah memicu rasa penasaran banyak orang, salah satunya karena penggunaan puisi ‘Boots’ karya Rudyard Kipling dalam trailernya. Puisi yang dibacakan dengan intonasi militer ini memberikan nuansa mencekam dan ikonik pada film tersebut.
Inspirasi di Balik Penggunaan Puisi ‘Boots’
Dalam wawancaranya dengan Variety, sutradara Danny Boyle menjelaskan bahwa timnya mencari sesuatu seperti lagu atau pidato yang dapat menggambarkan budaya yang diajarkan di komunitas terpencil dalam film. Mereka menginginkan sesuatu yang “melihat kembali ke masa ketika Inggris berjaya.”
Boyle menambahkan bahwa perilaku ini bersifat “regresif” dan “sangat terkait dengan Shakespeare,” khususnya pidato Hari Saint Crispin dari Henry V, yang menceritakan tentang “orang Inggris heroik yang mengalahkan Prancis dengan busur dan anak panah mereka.”
Momen ‘Eureka!’ dengan Trailer Pertama
Saat proses pencarian, Sony mengirimkan trailer pertama 28 Years Later kepada Boyle dan penulis Alex Garland. Momen itu bagaikan pencerahan. “Kami seperti, ‘Sialan!’ Itu sangat mengejutkan dalam kekuatannya,” kenang Boyle. “Trailer itu sangat bagus, tetapi ada sesuatu yang lebih dari itu tentang rekaman [dan] puisi. Kami mencobanya dalam urutan arsip kami, dan seolah-olah itu dibuat untuk itu.”
Asal Usul Puisi ‘Boots’
Puisi “Boots” sebelumnya telah digunakan oleh militer AS di sekolah SERE (Survival, Evasion, Resistance, and Escape). Megan Barbour, seorang direktur musik di perusahaan iklan Buddha Jones, mendengar rekaman itu dari seorang peserta pelatihan SERE dan kemudian mengirimkannya ke editor trailer film tersebut.
Menurut David Fruchbom dari Sony, trailer pertama perlu “bekerja berdasarkan kekuatan visual,” dan Buddha akhirnya memberi mereka tiga versi untuk dipilih—dari jumlah tersebut, versi “Boots” adalah “jelas cara yang tepat.”
Dampak Puisi pada Penonton
Audiens tampaknya setuju dengan pilihan tersebut, karena penggemar telah menganimasikan 28 Years Later atau menggunakan pembacaan dramatis Holmes ke dalam video untuk Star Wars atau film lainnya. Boyle menyebut seluruh situasi itu sebagai “osmosis terbalik,” mengatakan bahwa itu “masuk ke dalam film dan tampaknya masuk akal dari begitu banyak hal yang telah kami coba capai. […] Sungguh menakjubkan bagaimana ia masih mempertahankan dampaknya.”
Penggunaan puisi ‘Boots’ dalam 28 Years Later bukan hanya sekadar elemen estetika, tetapi juga memberikan kedalaman makna dan suasana yang kuat pada film. Puisi ini berhasil menciptakan kesan mencekam dan relevan dengan tema-tema yang diangkat dalam film.
Leave a Reply