Terungkap! Teknik Prasejarah Memanen Gigi untuk Perhiasan di Zaman Es

Rahasia Perhiasan Zaman Es: Teknik Memanen Gigi Hewan Terungkap

Arkeolog telah lama berusaha memahami budaya manusia purba melalui artefak seperti perkakas, tulang, dan tembikar. Namun, arkeologi eksperimental melangkah lebih jauh, merekonstruksi perilaku masa lalu untuk merasakan langsung bagaimana manusia dulu hidup. Sebuah studi baru-baru ini mengungkap bagaimana komunitas Zaman Batu di Eropa timur laut mengekstraksi gigi hewan untuk dijadikan aksesori.

Eksperimen Ekstraksi Gigi: Membongkar Tradisi Prasejarah

Dipimpin oleh Aija Macāne dari University of Helsinki, tim arkeolog menguji tujuh metode ekstraksi gigi yang berbeda untuk menentukan mana yang paling efektif. Hasil penelitian mereka, yang diterbitkan dalam jurnal Archaeological and Anthropological Sciences, memberikan wawasan baru tentang kehidupan pemburu-pengumpul prasejarah.

“Eksperimen kami menunjukkan bahwa ekstraksi gigi adalah proses yang disengaja dan sensitif terhadap waktu, terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, terutama praktik memasak,” kata Macāne. Hal ini menantang anggapan bahwa gigi yang digunakan untuk perhiasan hanya dipungut atau mudah didapatkan.

Zvejnieki: Harta Karun Gigi Hewan dari Zaman Batu

Menurut para peneliti, gigi hewan adalah salah satu bahan paling umum yang digunakan untuk membuat perhiasan dan aksesori selama Zaman Batu, terutama di Belahan Bumi Utara. Situs Zvejnieki di Latvia utara, tempat para pemburu-pengumpul dimakamkan selama sekitar lima milenium (7.500 hingga 2.600 SM), menjadi bukti penting. Lebih dari 2.000 gigi hewan telah digali dari kuburan di Zvejnieki.

Metode Ekstraksi Gigi: Memasak Ternyata Paling Efektif

Tim peneliti melakukan serangkaian eksperimen untuk menguji tujuh metode prasejarah untuk mengekstraksi gigi: memotong, perkusi (memukul), pengeringan udara, perendaman, panas langsung, dan dua teknik memasak. Mereka menggunakan tengkorak dan mandibula rusa besar Eurasia, babi hutan, dan rusa roe yang diperoleh dari pemburu lokal berlisensi.

  • Memasak: Merebus mandibula dalam pot keramik dan menempatkan seluruh tengkorak di dalam oven tanah terbukti paling efektif.
  • Kedua metode ini memungkinkan tingkat ekstraksi yang tinggi tanpa merusak gigi.

Memasak tidak hanya memudahkan ekstraksi gigi tetapi juga menghasilkan makanan dan membuat tulang lainnya cocok untuk membuat perkakas. Temuan ini menunjukkan bahwa ekstraksi gigi mungkin telah terintegrasi ke dalam praktik budaya yang lebih luas, menggabungkan persiapan makanan, pembuatan perhiasan, dan ritual pemakaman.

Implikasi yang Lebih Luas: Memahami Perilaku Manusia Purba

Meskipun penelitian ini berfokus pada kumpulan liontin gigi dari pemakaman Zvejnieki, hasilnya memiliki implikasi yang lebih luas untuk memahami ekstraksi gigi dan produksi liontin di seluruh prasejarah. Para peneliti berharap studi mereka akan menginspirasi arkeolog lain untuk mencari jejak fisik proses ekstraksi pada artefak gigi hewan dan menyelidiki gigi dari spesies lain, termasuk manusia dan anjing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *