Elon Musk Kembali Beraksi: Kritik Pedas dan Kontroversi Global
Setelah jeda singkat, Elon Musk kembali mengguncang dunia politik. CEO Tesla dan SpaceX ini kembali menggunakan platform X (dulu Twitter) untuk menyuarakan pendapatnya, baik di ranah domestik maupun internasional. Kali ini, sasarannya adalah RUU yang digagas Donald Trump dan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Mengkritik RUU Trump: Ancaman Bagi Ekonomi Amerika?
Elon Musk melancarkan kritik pedas terhadap RUU yang disebut “One Big, Beautiful Bill” yang diusung oleh mantan Presiden Donald Trump. Ia menyatakan bahwa RUU tersebut dapat “menghancurkan jutaan lapangan kerja di Amerika dan menyebabkan kerugian strategis yang besar bagi negara.”
Melalui akun X-nya, Musk menyampaikan, “Rancangan RUU Senat terbaru akan menghancurkan jutaan pekerjaan di Amerika dan menyebabkan kerugian strategis yang besar bagi negara kita! Sangat gila dan merusak. Ini memberikan bantuan kepada industri masa lalu sambil merusak industri masa depan.”
Kritik ini menjadi sorotan, mengingat sebelumnya Musk sempat terlibat dalam pemerintahan Trump, meskipun akhirnya mengundurkan diri setelah terjadi perselisihan.
Menyindir Ayatollah Khamenei: Provokasi di Dunia Maya
Tidak hanya fokus pada politik domestik, Elon Musk juga menyentil Ayatollah Ali Khamenei setelah pemimpin tertinggi Iran tersebut mengeluarkan ancaman terhadap Israel. Khamenei memperingatkan Israel bahwa menyerang Iran akan mengakibatkan “biaya yang besar.”
Musk menanggapi dengan sindiran, “Apakah Amerika itu Setan Besar atau Setan Terbesar?” Sebuah pertanyaan provokatif yang jelas ditujukan untuk memancing reaksi.
Tindakan Musk ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya ingin berbisnis, tetapi juga menggunakan platformnya untuk mempengaruhi opini publik dan terlibat dalam isu-isu global yang penting.
Konsekuensi dan Dampak Jangka Panjang
Keterlibatan politik Elon Musk di masa lalu telah membawa dampak yang signifikan, baik bagi dirinya maupun perusahaannya. Setelah mendukung Trump, reputasi Tesla sebagai perusahaan energi bersih sempat tercoreng akibat kebijakan kontroversial pemerintah. Belum jelas bagaimana manuver politik terbarunya ini akan mempengaruhi citra dan bisnisnya di masa depan.
Yang pasti, Elon Musk telah menegaskan bahwa ia tidak akan mundur dari arena politik. Dengan kekayaan yang besar dan platform media sosial yang kuat, ia siap untuk terus menggunakan pengaruhnya untuk membentuk opini publik dan mempengaruhi kebijakan, baik di dalam maupun di luar negeri. Kita akan terus memantau perkembangan selanjutnya dari aksi-aksi kontroversial Elon Musk ini.
Leave a Reply