‘The Old Guard 2’: Ambisi Sekuel yang Menggerogoti Aksi Abadi
Setelah penantian panjang, ‘The Old Guard 2’ akhirnya hadir di Netflix. Sekuel yang dibintangi Charlize Theron ini melanjutkan kisah para tentara bayaran abadi yang diadaptasi dari komik karya Greg Rucka dan Leandro Fernández. Disutradarai oleh Victoria Mahoney, film ini menjanjikan aksi mendebarkan dan konflik emosional yang mendalam. Namun, apakah ‘The Old Guard 2’ berhasil melampaui pendahulunya?
Kisah yang Terasa Terburu-buru
Beberapa tahun setelah kejadian di film pertama, Andy (Charlize Theron) harus menghadapi kenyataan pahit: keabadiannya memudar. Bersama Nile (KiKi Layne), Joe (Marwan Kenzari), Nicky (Luca Marinelli), dan James Copley (Chiwetel Ejiofor), tim Andy menghadapi ancaman baru bernama Discord (Uma Thurman), sosok misterius yang mengaku sebagai immortal pertama. Discord memiliki pengetahuan yang dapat menghancurkan keberadaan abadi mereka.
Untuk menghentikan Discord, tim Andy meminta bantuan Tuah (Henry Golding), mantan rekan mereka. Sayangnya, alih-alih fokus pada cerita yang solid, ‘The Old Guard 2’ terasa terlalu terburu-buru dalam membangun fondasi untuk sekuel potensial. Ini mengakibatkan alur cerita menjadi kurang memuaskan dan konflik terasa kurang mendalam.
Aksi yang Kurang Menggigit
Salah satu daya tarik utama ‘The Old Guard’ adalah adegan aksinya yang intens. Namun, di ‘The Old Guard 2’, adegan-adegan tersebut terasa kurang menggigit. Meskipun ada beberapa momen yang kreatif, sebagian besar adegan aksi terganggu oleh editing yang kurang rapi dan pengambilan gambar yang kurang fokus. Pertarungan antara Theron dan Thurman, serta Nile dan Quynh, seharusnya menjadi puncak dari film ini, tetapi sayangnya gagal memberikan impak yang diharapkan.
Potensi yang Tidak Termaksimalkan
Hubungan antara Andy dan Quynh (Veronica Ngô), mantan rekan Andy yang dikhianati, seharusnya menjadi salah satu daya tarik utama ‘The Old Guard 2’. Konflik mereka yang telah berlangsung selama berabad-abad memiliki potensi untuk dieksplorasi lebih dalam. Sayangnya, film ini lebih fokus pada pembangunan cerita untuk sekuel mendatang, sehingga konflik emosional antara Andy dan Quynh terasa kurang mendalam.
Kesimpulan: Sekuel yang Kehilangan Arah?
‘The Old Guard 2’ memiliki momen-momen yang menarik, tetapi secara keseluruhan, film ini gagal memenuhi ekspektasi. Terlalu fokus pada pembangunan sekuel potensial, film ini mengorbankan alur cerita yang solid dan adegan aksi yang memukau. Bagi penggemar ‘The Old Guard’, sekuel ini mungkin terasa mengecewakan. Namun, bagi penonton awam, ‘The Old Guard 2’ masih bisa dinikmati sebagai film aksi ringan dengan sedikit bumbu fantasi.
Leave a Reply