MacBook Murah dengan Chip iPhone: Revolusi Daya Tahan Baterai?
Sebuah rumor menarik sedang beredar di kalangan penggemar Apple: kemungkinan hadirnya MacBook murah dengan layar 13 inci yang ditenagai oleh chip iPhone. Bukan iPhone lipat, melainkan sebuah laptop terjangkau yang bisa memangkas harga ratusan dolar dari MacBook Air M4 yang saat ini dijual seharga $999.
Analis teknologi ternama, Ming-Chi Kuo dari TF International Securities, mengungkapkan bahwa Apple sedang mengerjakan laptop 13 inci yang menggunakan chip A18 Pro. Chip ini, yang kemungkinan besar akan digunakan pada iPhone 16 Pro dan 16 Pro Max, memicu perdebatan. Apakah Apple akan benar-benar menanamkan chip ponsel ke dalam MacBook?
Bukan Ide yang Buruk
Banyak yang beranggapan bahwa penggunaan chip iPhone pada MacBook adalah sebuah penghinaan. Konsumen mengharapkan chip kelas desktop di dalam laptop, bukan prosesor yang sama dengan ponsel. Namun, ide ini sebenarnya cukup masuk akal.
Seperti yang diilustrasikan oleh Jason Snell dari Six Colors, chip A18 Pro memiliki performa single-core 46% lebih cepat dibandingkan M1, dan hampir setara dengan M1 dalam tugas multi-core dan grafis. Untuk tugas-tugas umum seperti browsing web, menonton video, dan berkirim pesan, chip iPhone ini sudah lebih dari cukup.
Keunggulan Chip iPhone: Efisiensi Daya
Selain harga yang lebih murah, penggunaan chip ponsel dalam laptop juga memiliki keunggulan lain: efisiensi daya. A18 Pro dibangun dengan proses 3-nanometer (nm), dibandingkan dengan 5nm pada M1. Proses yang lebih baru ini memungkinkan lebih banyak transistor pada chip, yang berarti kinerja lebih baik dengan efisiensi daya yang lebih rendah.
Bagi sebagian besar pengguna yang tidak membutuhkan GPU bertenaga untuk pekerjaan berat seperti gaming, 3D modeling, atau AI, kinerja laptop saat ini sudah lebih dari cukup. Yang paling diinginkan adalah daya tahan baterai yang lebih lama.
Bayangkan…
Bayangkan jika Apple mengklaim MacBook ini memiliki daya tahan baterai terbaik di kelasnya, bahkan lebih lama dari MacBook Air M4. Bayangkan jika MacBook ini bisa bertahan seharian penuh atau bahkan berhari-hari dengan sekali pengisian daya. Dan jika Apple bisa mengemasnya dalam desain clamshell yang lebih tipis, lebih ringan, dan lebih murah, serta menjualnya dalam warna-warna cerah seperti perak, biru, merah muda, dan kuning? Laptop ini pasti akan laris manis.
Menurut Kuo, MacBook murah ini dapat membantu Apple kembali mencapai puncak pengiriman sekitar 25 juta unit MacBook per tahun.
Kompromi yang Layak?
Snell mencatat satu kekurangan potensial: laptop ini mungkin hanya mendukung kecepatan data USB-C, bukan Thunderbolt yang lebih cepat. Namun, kompromi ini mungkin sepadan dengan daya tahan baterai yang luar biasa dan harga yang terjangkau.
Leave a Reply