Penjualan Tesla Terus Menurun: Momentum Berbalik Arah?
Kabar buruk kembali menghampiri Tesla. Raksasa mobil listrik ini melaporkan penurunan pengiriman kendaraan yang signifikan, menimbulkan kekhawatiran mendalam tentang masa depannya, terutama di pasar Eropa. Penurunan ini memicu pertanyaan: Apakah ini pertanda berakhirnya dominasi Tesla di pasar mobil listrik?
Pada kuartal kedua tahun 2025, Tesla hanya mengirimkan 443.956 unit kendaraan. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 13,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal, pengiriman adalah metrik penjualan utama bagi Tesla dan menjadi acuan bagi investor serta analis.
Hampir seluruh pengiriman (97,3%) didominasi oleh Model 3 dan Model Y, dua model terpopuler Tesla. Namun, penurunan ini tetap mengejutkan karena lebih buruk dari perkiraan Wall Street yang memperkirakan penurunan sekitar 10%.
Faktor-faktor Penyebab Penurunan Penjualan Tesla
Citra Perusahaan dan Kontroversi Elon Musk
Salah satu faktor utama yang diduga menjadi penyebab penurunan ini adalah isu citra perusahaan, terutama setelah keterlibatan Elon Musk dalam politik. Dulu, Tesla menjadi idola bagi para pecinta lingkungan dan teknologi. Namun, dukungan Musk terhadap kebijakan kontroversial telah mengasingkan sebagian basis pelanggan setianya.
Dukungan vokal Musk terhadap partai politik sayap kanan di Inggris dan Jerman juga berdampak negatif, khususnya di Jerman yang merupakan pasar penting bagi Tesla. Konsumen Eropa yang dulunya bangga memiliki Tesla sebagai simbol kesadaran lingkungan kini merasa kecewa.
Persaingan Semakin Ketat di Pasar Mobil Listrik
Selain masalah politik, Tesla juga menghadapi persaingan yang semakin sengit dari produsen mobil listrik lainnya, terutama dari China seperti BYD, serta pesaing domestik seperti Ford, General Motors, dan Rivian. Persaingan harga dan inovasi menjadi semakin ketat, memaksa Tesla untuk berjuang lebih keras.
Optimisme di Tengah Tantangan
Meskipun pengiriman menurun, Tesla sebenarnya memproduksi lebih banyak kendaraan pada kuartal ini, yaitu 410.244 unit. Hal ini mengindikasikan bahwa permintaan mungkin belum sepenuhnya anjlok atau Tesla bertaruh bahwa permintaan akan segera pulih.
Analis Wedbush, Dan Ives, tetap optimis. Ia menyebut angka tersebut “lebih baik dari yang ditakutkan”, dan menyoroti pemulihan di China serta minat pada Model Y yang diperbarui. Ives juga menyinggung tentang potensi lonjakan pembelian karena berakhirnya kredit pajak EV federal senilai $7.500.
Masa Depan Tesla: Lebih dari Sekadar Mobil Listrik?
Musk sendiri tampaknya mulai mengurangi fokus pada penjualan mobil sebagai sumber pendapatan utama Tesla di masa depan. Ia menekankan bahwa Tesla sedang bertransformasi menjadi perusahaan kecerdasan buatan (AI), robotika, dan perangkat lunak.
Musk menjagokan Full Self-Driving (FSD), perangkat lunak otonom yang sudah lama tertunda, dan Optimus, robot humanoid yang sedang dalam pengembangan, sebagai pendorong pendapatan besar berikutnya. Namun, hasilnya sejauh ini masih belum memuaskan.
Layanan robotaxi Tesla yang diluncurkan di Austin baru-baru ini juga menuai kritik. Layanan ini terbatas pada segelintir penggemar setia dan masih memerlukan pengawasan manusia. Video-video perjalanan robotaxi juga menjadi bahan olok-olok di media sosial.
Untuk saat ini, visi Musk tentang Tesla yang didukung oleh AI dan robot masih sebatas visi. Bisnis inti Tesla, yaitu penjualan mobil, masih berjuang mengatasi dampak dari seorang CEO yang mencampurkan politik dengan produk.
Leave a Reply