Geger! Kepemilikan Saham ChatGPT Dipertanyakan Usai Sindiran Elon Musk

Kepemilikan Saham ChatGPT: Kisruh Tokenisasi dan Sindiran Elon Musk

Dunia kecerdasan buatan (AI) kembali dihebohkan dengan kontroversi seputar kepemilikan saham ChatGPT. OpenAI, perusahaan di balik chatbot populer tersebut, mengeluarkan peringatan keras terkait beredarnya “token OpenAI” di platform Robinhood. Mereka menegaskan bahwa token tersebut tidak ada kaitannya dengan ekuitas perusahaan dan tidak mendapat dukungan resmi.

“Token ‘OpenAI’ bukanlah ekuitas OpenAI,” tegas perusahaan melalui akun X (dahulu Twitter). “Kami tidak bermitra dengan Robinhood, tidak terlibat dalam hal ini, dan tidak mendukungnya. Setiap transfer ekuitas OpenAI memerlukan persetujuan kami—kami tidak menyetujui transfer apa pun. Harap berhati-hati.”

Sindiran Pedas Elon Musk

Situasi ini segera menarik perhatian Elon Musk, salah satu pendiri OpenAI yang kini menjadi kritikus utama. Ia menanggapi pernyataan OpenAI dengan tuduhan yang lebih pedas: “Ekuitas Anda palsu.”

Pernyataan Musk ini menambah keruh suasana dan menyoroti struktur perusahaan OpenAI yang unik dan kompleks.

Robinhood dan Tokenisasi Aset Privat

Kontroversi ini bermula ketika Robinhood, platform investasi populer, meluncurkan produk baru untuk pelanggan di Eropa: token yang diklaim memberikan eksposur ke saham OpenAI dan SpaceX.

Robinhood menggunakan Special Purpose Vehicle (SPV), atau perusahaan bertujuan khusus, untuk membeli saham di OpenAI. Kemudian, mereka menerbitkan token digital yang merepresentasikan klaim atas saham tersebut. Proses ini, dikenal sebagai tokenisasi, bertujuan untuk membuat aset yang kurang likuid, seperti saham di perusahaan privat, lebih mudah diperdagangkan.

CEO Robinhood, Vlad Tenev, mengakui bahwa token tersebut bukanlah investasi langsung. Namun, ia berpendapat bahwa token tersebut secara efektif memberikan investor ritel eksposur ke aset-aset privat ini.

Musk vs. OpenAI: Perang Kepemilikan Berlanjut

Sindiran Musk adalah babak terbaru dalam perseteruannya dengan OpenAI. Ia menuduh perusahaan tersebut telah meninggalkan misi nirlaba demi keuntungan dan bahkan mengajukan gugatan hukum terhadap OpenAI. Komentarnya juga menyoroti struktur perusahaan yang aneh, yang memungkinkan situasi ini terjadi.

Struktur Kepemilikan OpenAI yang Unik

OpenAI secara teknis diatur oleh dewan nirlaba. Sebagian besar produk komersialnya, seperti ChatGPT, dioperasikan oleh anak perusahaan “capped-profit”. Model hibrida ini memungkinkan investor memperoleh keuntungan, tetapi hanya hingga batas tertentu. Kelebihan keuntungan kemudian akan dikembalikan ke organisasi nirlaba untuk “kemanfaatan umat manusia.”

Struktur ini membuat IPO tradisional menjadi tidak mungkin. Bahkan investor internal tidak memegang “ekuitas” dalam arti normal. Mereka memiliki hak atas bagian keuntungan di masa depan, tetapi hanya dalam batasan kompleks yang ditetapkan oleh dewan. Jadi, ketika Musk mengatakan “ekuitas Anda palsu,” dia tidak hanya mengejek, tetapi menyoroti bahwa hak kepemilikan di perusahaan AI terpenting di dunia itu membingungkan dan tidak transparan.

Kesimpulan: Hati-Hati dengan Spekulasi AI

Perpaduan antara hype kripto, ketidakjelasan perusahaan, dan perseteruan miliarder adalah koktail berbahaya bagi investor awam. AI adalah wilayah baru untuk spekulasi keuangan, dan episode ini menunjukkan betapa kreatifnya upaya untuk mendapatkan keuntungan darinya.

Apakah token Robinhood adalah produk yang bermaksud baik tetapi menyesatkan atau sesuatu yang lebih sinis, fakta bahwa OpenAI harus secara terbuka menolaknya adalah tanda bahaya besar. Anda tidak dapat membeli saham OpenAI. Anda tidak dapat memperdagangkan token OpenAI resmi. Jika Anda merasa telah menemukan cara untuk memiliki bagian dari revolusi AI, Anda mungkin sedang disesatkan. Jika seseorang memberi tahu Anda sebaliknya, Anda mungkin sedang ditipu.

Namun, sindiran Elon Musk menyoroti ironi yang lebih dalam: Dalam dunia struktur perusahaan OpenAI yang aneh dan membingungkan, bahkan orang dalam mungkin tidak benar-benar memiliki apa yang mereka kira. Saat perburuan emas AI memanas, kepemilikan menjadi salah satu bagian yang paling diperdebatkan, membingungkan, dan menyesatkan dari cerita ini. Dan kecuali perusahaan seperti OpenAI menjadi lebih transparan, kekosongan itu akan diisi oleh produk palsu, aksi kripto, dan misinformasi viral.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *