Sam Altman Merasa ‘Politically Homeless’ di Tengah Pusaran Politik dan Teknologi
Sam Altman, CEO OpenAI yang berusia 40 tahun, mengungkapkan kegelisahannya terkait orientasi politiknya. Sama seperti banyak eksekutif teknologi lainnya, ia merasa tidak sepenuhnya cocok dengan Partai Demokrat maupun Partai Republik.
Melalui unggahan panjang di X, Altman menyampaikan bahwa dirinya kini merasa “kehilangan arah politik” (politically homeless) dan merindukan terciptanya utopia teknokratis. Ironisnya, visi serupa juga digaungkan oleh Elon Musk, yang dulunya adalah teman, namun kini menjadi rival, melalui upayanya membentuk partai ketiga.
Evolusi Politik Altman dan Kerinduan Akan Utopia Teknokapitalis
Altman, yang mengaku “tidak terlalu mementingkan identitas,” memaparkan evolusi pandangan politiknya selama dua dekade terakhir. Ia merasa bahwa partai-partai politik telah bergeser menjauh dari keyakinan yang ia pegang teguh.
“Dunia seharusnya menjadi lebih kaya setiap tahun melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi semua orang harus berada di ‘lift ke atas’,” tulisnya. Ia juga meyakini bahwa pasar bebas lebih efisien daripada pemerintah, inovasi dan kewirausahaan sangat penting, dan pendidikan adalah kunci untuk mempertahankan keunggulan Amerika. Pandangan ini, menurutnya, sejalan dengan libertarianisme tradisional.
“Saya percaya ini ketika saya berusia 20 tahun, ketika saya berusia 30 tahun, dan sekarang saya berusia 40 tahun dan masih mempercayainya. Partai Demokrat tampaknya cukup selaras dengan itu ketika saya berusia 20 tahun, kehilangan plot ketika saya berusia 30 tahun, dan sepenuhnya telah pindah ke tempat lain pada saat ini. Jadi sekarang saya kehilangan arah politik. Tapi tidak apa-apa; Saya jauh lebih peduli tentang menjadi orang Amerika daripada partai politik mana pun,” tegas Altman.
Elon Musk dan Gagasan ‘America Party’
Seiring dengan pencarian Altman akan rumah bagi utopia kapitalisnya, Elon Musk kembali menggulirkan ide pembentukan partai ketiga. Langkah ini didorong oleh penentangan Musk terhadap kebijakan Presiden Donald Trump, yang menurutnya akan menambah defisit negara.
“Independence Day adalah waktu yang tepat untuk bertanya apakah Anda menginginkan kemerdekaan dari sistem dua partai (yang menurut sebagian orang adalah ‘uniparty’)! Haruskah kita membuat America Party?” tanya Musk di X.
Musk telah mengemukakan gagasan “America Party” ini selama sekitar sebulan, mengklaim bahwa partai ini akan mewakili “80 persen di tengah” yang menurutnya saat ini tidak memiliki representasi yang memadai dari Partai Republik atau Demokrat. Asal usul angka 80% itu sendiri masih belum jelas.
Tantangan dan Potensi ‘America Party’
Meskipun Musk mengklaim bahwa “America Party”-nya akan mewakili mayoritas orang, ia belum secara rinci merumuskan posisi kebijakan atau prinsip-prinsip dasar partai tersebut. Diduga, partai ini akan memiliki banyak kesamaan dengan keyakinan libertarian Altman. Andrew Yang juga dikabarkan telah mendekati Musk untuk mendorong kolaborasi partai ketiga.
Tentu saja, akan sulit untuk menemukan satu isu pun yang disetujui oleh 80% warga Amerika, apalagi cukup banyak dari mereka untuk menjadi fondasi partai politik. Namun, memiliki partai sendiri tentu akan memudahkan Musk dan Altman untuk mendorong kepentingan mereka.
Tentu saja, mereka harus menyelesaikan perselisihan mereka sendiri terlebih dahulu.
Leave a Reply