Apple Kehilangan Talenta AI Kunci: Ancaman bagi Apple Intelligence?
Perlombaan dalam bidang kecerdasan buatan (AI) semakin memanas, namun Apple tampaknya memilih strategi yang lebih tenang. Akan tetapi, baru-baru ini, sebuah kehilangan talenta besar memunculkan pertanyaan mengenai kemampuan Apple untuk bersaing. Menurut laporan dari Bloomberg, Meta berhasil merekrut Ruoming Pang, seorang insinyur tingkat tinggi yang memimpin tim model fondasi Apple.
Ruoming Pang Bergabung dengan Meta: Pukulan Telak bagi Apple
Pang, seorang veteran Google dan arsitek kunci di balik model bahasa besar (LLM) yang mendukung Apple Intelligence, kini akan bergabung dengan unit AI elit Meta yang berfokus pada pembangunan sistem superintelijen. Kepergiannya merupakan pukulan signifikan bagi Apple, terutama pada saat perusahaan tersebut sedang berusaha meyakinkan publik dan pengembang bahwa mereka serius dengan AI generatif. Ia bertanggung jawab atas tim yang terdiri dari sekitar 100 insinyur yang membangun teknologi fondasi di balik Apple Intelligence, rangkaian fitur AI yang baru-baru ini diumumkan di acara WWDC perusahaan.
Peran Penting Pang dalam Pengembangan Apple Intelligence
Pada halaman LinkedIn-nya, Pang menggambarkan perannya sebagai pemimpin tim yang mengembangkan model fondasi yang mendukung Apple Intelligence. Model fondasi adalah mesin dasar untuk AI. Model-model masif dan kompleks ini, juga dikenal sebagai Large Language Models (LLM), dilatih dengan sejumlah besar data dan dapat diadaptasi untuk melakukan berbagai tugas, mulai dari meringkas email hingga menghasilkan gambar. Tim Pang bertanggung jawab atas setiap aspek model ini, mulai dari kerangka pelatihan (AXLearn) dan optimasi inferensi (membuat AI berjalan secara efisien di perangkat Anda) hingga kemampuan multi-modalnya (kemampuan untuk memahami teks dan gambar).
Meta Agresif dalam Perburuan Talenta AI
Sementara itu, Mark Zuckerberg dan Meta tidak hanya berpartisipasi dalam perang talenta; mereka adalah kombatan yang paling agresif. Dalam upaya tanpa henti untuk membangun apa yang disebutnya Artificial General Intelligence (AGI), atau “superintelligence”—sistem AI yang dapat bernalar dan berpikir pada atau di atas tingkat manusia—Zuckerberg secara pribadi mendekati para peneliti top dari seluruh industri. Meta dilaporkan menawarkan paket kompensasi multi-juta dolar untuk memikat talenta dari para pesaing, terutama OpenAI. Dengan meyakinkan Pang untuk meninggalkan Apple, Zuckerberg telah menunjukkan bahwa tidak ada perusahaan yang aman dari perburuan talentanya.
Dampak Kepergian Pang bagi Apple
Langkah ini terjadi pada saat yang rentan bagi Apple. Perusahaan telah menghadapi perdebatan internal mengenai apakah akan mengandalkan model internalnya atau menjalin kemitraan yang lebih dalam dengan pihak ketiga seperti OpenAI untuk versi Siri di masa mendatang. Ketidakpastian ini dilaporkan telah memengaruhi moral di dalam divisi AI, dan kepergian Pang dapat memicu eksodus talenta yang lebih luas. Bagi Apple, kehilangan otak di balik model AI intinya merupakan kemunduran yang kritis. Bagi Meta, ini adalah kemenangan profil tinggi lainnya dalam pencarian yang berani dan berisiko tinggi untuk mendominasi era komputasi berikutnya.
Apple belum segera menanggapi permintaan komentar.
Leave a Reply