Tombol Penyeberangan Jalan di Silicon Valley ‘Dibajak’: Sindiran Pedas untuk Musk dan Zuckerberg
Akhir pekan lalu, warga di sekitar kediaman Mark Zuckerberg dan Elon Musk di Silicon Valley dikejutkan oleh suara-suara tak biasa yang keluar dari tombol penyeberangan jalan. Usut punya usut, tombol-tombol tersebut telah diretas untuk menirukan suara kedua tokoh teknologi tersebut!
Namun, alih-alih pujian, suara-suara tersebut justru berisi komentar pedas mengenai polarisasi yang meningkat dan ketidakpercayaan publik terhadap kedua pemimpin yang semakin berpengaruh, terutama di Washington.
“Sudah menjadi hal yang wajar untuk merasa tidak nyaman atau bahkan dilanggar saat kami secara paksa memasukkan AI ke dalam setiap aspek pengalaman sadar Anda,” ujar sebuah tombol penyeberangan yang diretas agar terdengar seperti Zuckerberg. “Saya hanya ingin meyakinkan Anda, Anda tidak perlu khawatir karena sama sekali tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk menghentikannya.”
Sementara itu, suara yang meniru Musk terdengar menyapa: “Hai, ini Elon Musk. Selamat datang di Palo Alto, rumah bagi teknik Tesla. Anda tahu pepatah ‘uang tidak bisa membeli kebahagiaan,’ kurasa itu benar. Tuhan tahu aku sudah mencoba, tetapi itu bisa membeli Cybertruck dan itu cukup keren, kan?” Setelah jeda, suara itu melanjutkan, “Sial, aku sangat kesepian” yang disambut tawa di latar belakang.
Reaksi Publik dan Investigasi Pihak Berwenang
Meskipun jelas bahwa suara-suara tersebut sintetik, terutama karena suara Musk yang asli sering gagap, sementara suara dalam rekaman terdengar jelas, banyak pengguna TikTok yang tampaknya tidak memahami lelucon tersebut. Mereka mengira penggunaan suara para CEO tersebut telah diizinkan.
Pejabat Redwood City, California, menyatakan kepada Palo Alto Online bahwa mereka sedang “aktif bekerja untuk menyelidiki dan menyelesaikan masalah ini secepat mungkin.” Laporan di media sosial menunjukkan bahwa masalah ini tampaknya telah diselesaikan pada hari Senin.
Siapa Dalang di Balik Peretasan Ini?
Vendor yang membuat tombol penyeberangan jalan yang mendukung suara tersebut dilaporkan adalah perusahaan bernama Polara, yang menawarkan tombol sinyal pejalan kaki yang dapat berkomunikasi dengan sinyal penyeberangan jalan melalui Bluetooth.
Peretasan sinyal audio ini menimbulkan bahaya bagi tunanetra dan penyandang disabilitas lainnya. Namun, setidaknya para peretas memastikan bahwa semua peringatan yang diperlukan tetap berfungsi. Suara Zuckerberg dan Musk hanya diputar setelah sinyal dibacakan.
Konteks Tambahan: Protes dan Opini Publik terhadap Musk dan Zuckerberg
Palo Alto baru-baru ini menjadi lokasi protes terhadap Musk dan Tesla terkait ambisi politiknya yang telah membuat merek mobil listrik tersebut menjadi ‘racun’ bagi basis pelanggan aslinya.
Opini publik terhadap kedua eksekutif tersebut cenderung lebih negatif daripada positif. Sebuah survei baru-baru ini oleh Pew Research Center menemukan bahwa lebih dari setengah orang dewasa AS memandang Musk dengan tidak baik, sementara 67% tidak menyukai Zuckerberg.
Aksi peretasan ini seolah menjadi cerminan dari sentimen publik yang beragam terhadap kedua tokoh teknologi kontroversial tersebut. Sayangnya, para miliarder ini kemungkinan besar tidak akan mendengar sendiri suara-suara dari tombol penyeberangan jalan tersebut, karena berjalan kaki, tentu saja, adalah sesuatu yang diserahkan kepada rakyat jelata.
Leave a Reply