Gelombang Gempa Alaska Meningkat: Tanda Bahaya Mengintai?
Serangkaian gempa bumi kuat telah mengguncang pantai selatan Alaska sejak tahun 2020, menimbulkan kekhawatiran di kalangan seismolog. Lima gempa dengan magnitudo antara 7.2 hingga 8.2 telah terjadi dalam rentang waktu yang singkat, sebuah fenomena yang dianggap signifikan secara statistik.
Meskipun Alaska dikenal sebagai wilayah dengan aktivitas seismik tinggi karena lokasinya di zona subduksi Aleutian yang aktif, kemunculan lima gempa besar dalam lima tahun terakhir memicu kewaspadaan. Michael West, seismolog negara bagian Alaska dan direktur Alaska Earthquake Center, menyatakan bahwa pantai selatan Alaska tampaknya sedang mengalami rangkaian gempa bumi.
Potensi Gempa Besar dan Tsunami
West memperingatkan bahwa meskipun gempa terbaru mungkin merupakan akhir dari rangkaian ini, ada kemungkinan gempa bumi yang lebih besar – atau bahkan satu gempa dahsyat – dapat terjadi dalam beberapa tahun mendatang. Zona subduksi Aleutian dikenal mampu memicu tsunami yang menghancurkan dan meluas ke seluruh Pasifik. Pada tahun 1946, gempa berkekuatan 8.6 di wilayah ini menyebabkan tsunami yang menewaskan lebih dari 150 orang di Hawaii.
Gempa yang terjadi baru-baru ini, berpusat di tenggara Sand Point, diakibatkan oleh pergeseran horizontal lempeng tektonik di zona subduksi Aleutian. Seismolog telah mengamati wilayah ini sejak tahun 1980-an, mengidentifikasinya sebagai area akumulasi tekanan tektonik.
Skenario Masa Depan dan Kesiapsiagaan
Rangkaian gempa bumi yang terjadi saat ini dapat mengarah pada beberapa skenario. Jika gempa terbaru telah melepaskan semua tekanan yang terakumulasi, aktivitas seismik mungkin akan mereda selama beberapa dekade. Namun, mungkin diperlukan beberapa gempa lagi dengan magnitudo 7 hingga 8 – atau satu gempa dengan magnitudo 9 – untuk melepaskan semua tekanan. Gempa dengan magnitudo 9 sangat mungkin menghasilkan tsunami berbahaya dan guncangan tanah yang merusak.
Untungnya, upaya kesiapsiagaan yang kuat telah dilakukan di komunitas-komunitas dekat zona subduksi Aleutian. Setiap komunitas telah mempelajari potensi genangan tsunami. Meskipun demikian, edukasi dan pelatihan lebih lanjut sangat penting untuk membantu masyarakat memahami cara menggunakan informasi dan bertindak cepat selama kejadian gempa.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun gempa-gempa yang terjadi sejak 2020 tidak menghasilkan tsunami yang signifikan, potensi ancaman tsunami tetap ada. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan adalah kunci untuk mengurangi risiko dan melindungi masyarakat dari dampak buruk gempa bumi dan tsunami.
Leave a Reply