Pendiri Crypto Ken DiCross Ungkap Cara Ia Memanfaatkan AI: ‘Saya Tidak Percaya AI,’ Tapi ‘Saya Menggunakannya untuk Segala Hal’

Ken DiCross: Antara Skeptisisme dan Pemanfaatan AI di Dunia Crypto

Ken DiCross, pendiri Wire Network, sebuah perusahaan yang fokus pada interoperabilitas blockchain, memiliki pandangan unik tentang kecerdasan buatan (AI). Meskipun ia mengaku ‘tidak percaya AI’, DiCross justru memanfaatkan teknologi ini secara ekstensif dalam berbagai aspek bisnisnya. Dalam wawancara eksklusif, DiCross mengungkapkan bagaimana AI membantunya menghemat waktu, mengapa ia tidak mempercayainya secara membabi buta, dan mengapa ia percaya desentralisasi AI adalah revolusi besar berikutnya.

Bagaimana Ken DiCross Menggunakan AI Sehari-hari?

DiCross menjelaskan bahwa ia menggunakan AI untuk hampir semua hal yang ia bisa. Mulai dari mengatur jadwal dan mengelola email, hingga riset dan penyusunan rencana bisnis. Ia bahkan menggantungkan diri pada AI untuk membandingkan Wire Network dengan kompetitor di bidang interoperabilitas blockchain dan AI.

Membandingkan Kompetitor dengan Cepat

Salah satu penggunaan AI yang paling menarik bagi DiCross adalah kemampuannya untuk menganalisis white paper perusahaan lain. Ia mengunggah white paper ke dalam LLM (Large Language Model) dan mengajukan serangkaian pertanyaan untuk mengidentifikasi potensi masalah, terutama yang berkaitan dengan sentralisasi. Proses ini, yang sebelumnya memakan waktu berjam-jam, kini dapat diselesaikan dalam hitungan menit berkat AI. Ini membantu DiCross dan timnya untuk mempertahankan keunggulan kompetitif Wire Network.

Membuat Kontrak dengan Bantuan AI

DiCross juga memanfaatkan AI untuk menyusun draf kontrak untuk penasihat, duta besar, dan konsultan. Ia memberikan AI persyaratan yang diinginkan dan memintanya untuk mengkategorikan tugas dan menghasilkan draf kontrak dasar. Meskipun draf tersebut tetap perlu ditinjau oleh tim legal, AI membantu menghemat waktu dan mengurangi kebutuhan akan panggilan telepon dan email yang panjang.

Meningkatkan Produktivitas Tim Pengembang

AI juga berperan penting dalam meningkatkan produktivitas tim pengembang Wire Network. DiCross menyatakan bahwa insinyur tingkat atasnya menggunakan AI secara efisien, sehingga seolah-olah mereka adalah dua atau tiga orang dalam satu. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengurangi kebutuhan akan pengembang tingkat junior.

Kepercayaan Terhadap AI: Tidak Buta

Meskipun sangat bergantung pada AI, DiCross menekankan bahwa ia tidak mempercayai teknologi ini sepenuhnya. Ia mencontohkan bagaimana AI pernah melakukan kesalahan dalam soal matematika sederhana. Oleh karena itu, ia memperingatkan tentang bahaya “vibe coding” dengan AI, terutama jika pengguna tidak memahami kode yang dihasilkan. Keahlian manusia tetap penting untuk memastikan keamanan dan keakuratan hasil AI.

Desentralisasi AI: Masa Depan yang Lebih Baik?

DiCross sangat prihatin tentang masalah privasi data terkait dengan penggunaan AI. Ia merasa tidak nyaman karena datanya dikumpulkan setiap kali ia menggunakan ChatGPT. Inilah sebabnya ia sangat mendukung desentralisasi AI, yang menurutnya akan memungkinkan orang untuk mengakses informasi tanpa khawatir tentang penyensoran atau penyalahgunaan data. Ia membayangkan masa depan di mana AI open-source akan menjadi tulang punggung berbagai sistem, seperti halnya Linux saat ini.

Secara keseluruhan, pandangan Ken DiCross tentang AI adalah campuran antara optimisme dan kewaspadaan. Ia melihat AI sebagai alat yang sangat berguna, tetapi juga menekankan pentingnya untuk tidak mempercayainya secara membabi buta dan untuk mengembangkan solusi AI yang terdesentralisasi dan berfokus pada privasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *