Skandal Keamanan Pete Hegseth Kembali Mencuat
Pete Hegseth, seorang tokoh publik yang kontroversial, kembali menjadi sorotan akibat skandal keamanan. Setelah sempat mereda dari kontroversi “Signalgate”, kini muncul laporan baru yang menudingnya membocorkan informasi sensitif melalui aplikasi pesan terenkripsi, Signal.
Kebocoran Informasi Serangan Yaman
Menurut laporan The New York Times, Hegseth diduga membuat grup chat bernama “Defense | Team Huddle” di ponsel pribadinya. Grup ini digunakan untuk berbagi informasi mengenai jadwal penerbangan pesawat F/A-18 Hornet yang menargetkan kelompok Houthi di Yaman. Meskipun tujuan awalnya adalah untuk membahas informasi administratif, percakapan dalam grup tersebut dikabarkan menyimpang dan membahas informasi yang lebih sensitif.
Penggunaan Signal yang Kontroversial
Pemerintahan saat ini diketahui menggunakan Signal, aplikasi pesan terenkripsi, untuk berkomunikasi. Meskipun Signal dikenal aman dan sulit diretas jika digunakan dengan benar, penggunaannya oleh pejabat pemerintah untuk membahas rencana yang berisiko menimbulkan pertanyaan. Pemerintah memiliki mandat untuk mencatat semua komunikasi resmi agar pejabat dapat dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka. Penggunaan Signal, kecuali dalam kasus terbatas, seharusnya tidak diperbolehkan.
Bantahan dan Skeptisisme
Pejabat AS berulang kali membantah bahwa informasi rahasia telah dibagikan. Namun, klaim ini menuai skeptisisme dari para ahli pertahanan nasional. Pekan lalu, Departemen Pertahanan memecat dua penasihat senior karena membocorkan informasi, yang keduanya merupakan anggota grup chat Hegseth. Hal ini semakin memperkuat dugaan adanya pelanggaran keamanan.
Juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly, kembali meremehkan cerita ini. “Tidak peduli berapa kali media mencoba membangkitkan kembali cerita yang sama, mereka tidak dapat mengubah fakta bahwa tidak ada informasi rahasia yang dibagikan,” ujarnya kepada The New York Times.
Motif di Balik Penggunaan Signal
Apakah kecenderungan Hegseth menggunakan Signal adalah bentuk ketidakmampuan atau ada motif lain yang lebih tersembunyi, sulit untuk dipastikan. Namun, skandal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang protokol keamanan dan potensi risiko yang ditimbulkan oleh penggunaan aplikasi pesan terenkripsi untuk membahas informasi sensitif.
Kekhawatiran akan Komunikasi Rahasia dan Akuntabilitas
Muncul kekhawatiran tentang penggunaan komunikasi rahasia di kalangan pemerintahan. Ada ketakutan bahwa pengumpulan data yang dilakukan secara sembarangan dapat disalahgunakan. Akuntabilitas seharusnya mencegah pejabat mengambil tindakan gegabah, tetapi hal ini sulit dilakukan jika mereka menggunakan akun anonim dan menghapus log.
Pertanyaan yang masih terbuka: Berapa banyak grup chat lain yang belum kita ketahui? Sayangnya, kita tidak hidup di bawah pemerintahan yang peduli dengan hal ini.
Leave a Reply